Pemerolehan bahasa kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP53Reza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP53Reza (bicara | kontrib)
Pendekatan linguistik.
Baris 3:
 
==Sejarah==
Hingga saat ini masih belum diketahui kapan untuk pertama kalinya studi tentang pemerolehan bahasabsa kahasa kedua dimulai.<ref name="f">Gass, M. Susan, Larry Selinker. 2008. Second Language Acquisition: An Introductory Course. Taylor and Francis Publisher.</ref> Beberapa sumber menyebutkan terdapat dua publikasi ilmiah yang mendorong studi ini: esei Pit Corder yang berjudul The Significance of Learners’ Errors dan juga Larry Selinker yang berjudul Interlanguage.<ref name="g">VanPatten, Bill; Benati, Alessandro G. (2010). Key Terms in Second Language Acquisition. London: Continuum.</ref> Keduanya berargumen mengenai para pelajar bahasa kedua menggunakan sistem linguistik internal yang berbeda dan terpisah dari bahasa ibu dan bahasa keduanya.<ref name="g"></ref>
 
Selanjutnya, pada tahun 1970 para ilmuwan berlomba-lomba untuk mengeksplorasi lebih jauh gagasan Corder dan Selinker.<ref name="g"></ref> Beberapa langkah dilakukan pada studi eror analisis, tahap transisi kemampuan berbahasa kedua, dan “studi morfem” yang menginvestigasi urutan penguasaan fitur linguistik pada seorang pelajar bahasa kedua. <ref name="g"></ref>
Baris 12:
Pendekatan secara linguistik menekankan perhatian pada tingkat perkembangan kompetensi pelajar terhadap aspek teknis bahasa kedua yang ia pelajari atau penguasaan terhadap pengetahuan dasar bahasa kedua tersebut. Hal tersebut dapat diketahui  dari penguasaannya dalam pelafalan kata, pembentukan kata, dan kemampuan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa kedua.
 
Terdapat beberapa metode pendekatan dalam bidang linguistik, sebagai berikut:
Pendekatan awal PB2 dalam bidang linguistik adalah Analisis Komparatif (AK) yang berfungsi memprediksi dan menjelaskan perbedaan-perbedaan teknis kebahasaan yang di alami pelajar B2. Fokus utama pendekatan AK adalah pada struktur permukaan bahasa antara bahasa pertama dan kedua. Dari sini mereka membandingkan penggunaan bahasa ditilik dari segi gramatika maupun pengucapan serentak dalam satu tingkat. Hal-hal yang dianalasis meliputi kemampuan fonologis, morfologis, sintaksis, leksikal, dan wacana. Pendekatan jenis ini dipengaruhi oleh aliran Behaviorisme dan Strukturalisme pada tahun 40an sampai 50an.
# '''Analisis Kontrastif (AK)'''. Sebuah metode yang bertujuan mencari problem dalam pembelajaran bahasa kedua melalui analisis perbandingan teknis antara bahasa pertama dan kedua.<ref>Cook, Guy, Barbara Seidlhofer. 1995. Principle and Practice in Applied Linguistics. Oxford: Oxford University Press.</ref> AK dipengaruhi oleh aliran Behaviorisme dan Strukturalisme pada tahun 40an sampai 50an. Gagasan ini berkembang atas penelitian terhadap sekelompok pelajar yang melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang seperti kelompok percobaan sebelumnya.<ref name=":0">http://www.wisegeek.com/what-is-contrastive-analysis.htm</ref> Sehingga diasumsikan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan karena adanya interferensi antara bahasa pertama dan kedua.<ref name=":0" /> Interferensi ini terjadi karena murid-murid menerapkan aturan-aturan linguistik bahasa pertama ke bahasa kedua yang mereka pelajari. <ref name=":0" />
Menurut teori psikologi behavioris, proses pemerolehan bahasa berlangsung melalui aturan perilaku yang terstruktur dalam bentuk Stimulus-Respon-Penguatan (SRP). Formasi ini menjelaskan bahwa pelajar B2 pertama mendapat stimulus dari lingkungan, lalu dikuatkan dengan meniru dan praktek.
Metode pendekatan ini berfungsi memprediksi dan menjelaskan perbedaan-perbedaan teknis kebahasaan yang di alami pelajar B2.<ref name="a" /> Fokus utama pendekatan AK adalah pada struktur permukaan kalimat bahasa yang digunakan.<ref name="a" /> Hal yang dianalisis dan dibandingkan antara lain kemampuan fonologis, morfologis, sintaksis, leksikal, dan wacana.<ref name="f" /> Menurut teori psikologi behavioris, proses pemerolehan bahasa berlangsung melalui aturan perilaku yang terstruktur dalam bentuk Stimulus-Respon-Penguatan (SRP).<ref name="f" /> Formasi ini menjelaskan bahwa pelajar B2 pertama mendapat stimulus dari lingkungan, lalu dikuatkan dengan meniru dan praktek.<ref name="f" />
 
 
2. '''Analisis Eror (AE).'''
=====Pendekatan Psikologis=====