Epoché: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP75Jajang (bicara | kontrib)
k Menambahkan gambar
Tag: BP2014
BP75Jajang (bicara | kontrib)
k Menambahkan paragraf
Tag: BP2014
Baris 18:
# Kecermatan Melihat Solusi
Kecermatannya dalam menunjukkan jalan keluar dari permasalahan modern tersebut, yaitu melalui sikap fenomenologis, khususnya epoché.<ref name="Ito"/>
 
Dalam karyanya, ''"Logische Untersuchungen"'' (Penyelidikan-penyelidikan Logika), dan ''"Philsophie als strenge Wissenschaft"'', (Filsafat sebagai ilmu yang ketat-rigorus), Husserl memperlihatkan bahwa filsafat modern terjebak ke dalam perbedaan kategori yang salah antara Subjek dan Objek.<ref name="Ito"/> Menurutnya, seluruh gerak pemikiran modern sejak [[Descartes]], [[Hegel]], dan [[John Stuart Mill]] hanya merupakan gerak [[psikologis]] yang bersifat subjektif terhadap seluruh realitas, kemudian mendudukkan manusia sebagai pusat seluruh pengetahuan.<ref name="Ito"/> Pandangan Husserl ini menjadi dasar baginya untuk menyebut filsafat modern sebagai psikologisme.<ref name="Ito"/> Sedangkan psikologisme menjadikan manusia yang sadar itu sebagai awal dari segala sesuatu, dan kemudian seluruh realitas itu, akhirnya akan kembali kepada kesadaran manusia sendiri.<ref name="Ito"/> Inilah semangat [[optimisme]] modern yang pada awalnya bertujuan menegakkan kedudukan manusia sebagai manusia seutuhnya, namun terjebak ke dalam pemutlakkan atas manusia dan rasionya.<ref name="Ito"/>
 
==Karakteristik==