Cicero: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT35Krista (bicara | kontrib) |
PT35Krista (bicara | kontrib) |
||
Baris 37:
Di akhir hidupnya, Cicero dalam etika mengkritik tradisi [[Epikuros]], [[Stoa]], dan [[Peripatetik]] doktrin dalam karya ''On Ends'', dan pandangan mereka terhadap kematian, penderitaan, dan emosi yang tidak masuk akal, dan kebahagiaan dalam karya ''Tusculan Disputations''.<ref name="Audi"></ref> Pada masa akhir hidupnya dalam karya On Duties, Cicero berpijak pada prinsip Stoa.<ref name="Audi"></ref>
==Cicero dan
Karya Cicero dengan pengaruh terlama adalah ''de Officiis'', yaitu karya dengan semangat [[Stoikisme]], yaitu karya yang banyak membahas tentang perhatiannya sepanjang periode krisis personal dan politik, di antaranya mengenai bahaya bagi masyarakat dari ambisi pribadi dan individu yang sangat berkuasa; tugas pelayanan publik dibandingkan dengan daya tarik pengunduran diri filosofis; pengunaan<!--perhatikan ketelitian penulisan--> yang tepat dari sarana publik.<!--kalimat terlalu panjang dan bertingkat--><ref name="Rowe et al"></ref> Judul de Officiis terkait dengan semangat Stoikisme tentang etika [[katekontik]], yaitu tindakan yang tepat dan terbaik, terkait dengan tugas kebaikan sebagai tanggung jawab masyarakat.<ref name="Rowe et al"></ref> Terdapat tugas sosial yang melekat dalam setiap warga negara.<ref name="Rowe et al"></ref> Dalam peristiwa konflik, Cicero menetapkan sebuah prosedur,
{{Cquote|Orang yang mengambil sesuatu dari orang lain dan meningkatkan keuntungannya sendiri dengan mengorbankan keuntungan orang lain lebih buruk ketimbang kematian, ketimbang kemiskinan, ketimbang penderitaan yang mungkin menimpa tubuh atau hak milik eksternal lainnya.<ref name="Rowe et al"></ref>... Alam menetapkan bahwa seorang manusia harus mau mempertimbangkan kepentingan orang lain, siapapun dia, dengan alasan mendasar yakni karena dia adalah manusia.<ref name="Rowe et al"></ref> |4=[[Cicero]] dalam [[de Officiis]]}}
|