Persuasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP34Itang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP34Itang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
{{inuseBP|BP34Itang|25 April 2014|12 April 2014}}
 
Bila berkomunikasi dengan sesama, setiap individu berharap pesan yang disampaikan tersebut dapat dimengerti dan dipercayai. <ref name="Marie-Odile Taillard"> {{cite web|url= http://www.phon.ucl.ac.uk/publications/WPL/00papers/taillard.pdf| title= ''Persuasive communication: The case of marketing''| publisher= Phon| accessdate= 12 April 2014.13.00}} </ref> Persuasif merupakan salah satu [[strategi]] yang dapat digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan dipercayai oleh orang lain. <ref name="Marie-Odile Taillard"> </ref> Komunikasi persuasif membiarkan orang lain (''persuadee'') bebas melakukan apapun yang mereka inginkan setelah komunikator''persuader'' berusaha meyakinkan mereka. <ref name="Robbins, Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> ''Training In Interpersonal Skills, Tips for Manging People at Work''. New Jersey: Pearson Prentice Hall. 2009 </ref>
Komunikasi persuasif menekankan keterbukaan, kepercayaan, dan praktik-praktik [[manajemen]] yang [[demokratis]]. <ref name="Robbins Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> </ref>
 
== Pengertian Persuasi ==
 
'''Persuasi''' adalah suatu bentuk pengaruh. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> ''Interpersonal Skill in Organization''. The Mc Graw Hill, New York, 2009 </ref> Dalam hal ini seorang ''persuader'' (pembujuk) berusaha mengarahkan orang lain untuk mengikuti perilaku, kepercayaan atau sikap yang ditawarkan. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref> Persuasi pada prinsipnya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar sesama dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref> Seorang ''persuader'' yang baik harus mejadi pendengar yang baik, mampu mengumpulkan dan memberikan umpan balik, memiliki kemampuan membaca dan peka dalam memahami situasi orang lain, mampu berpikir [[kreatif]] dan menghasilkan keputusan yang baik, serta memiliki rasa [[empati]] dan selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> ''CB: Interpersonal Development''. Character Building Development Center (CBDC), Universitas Bina Nusantara, 2013 </ref> Kemampuan mendengarkan merupakan keterampilan khusus yang sangat penting bagi setiap orang yang sedang mengalami masalah. <ref name="DuBrib, Andrew J"> ''Human Relations, Interpersonal Job-Oriented Skills''. New Jersey. Pearson Prentice Hall. 2007 </ref> Komponen utama bagi kemampuan mendengarkan yang efektif adalah menjadi pendengar yang baik, dan untuk menjadi pendengar yang baik harus memiliki kualitas [[empati]]. <ref name="Yustinus Suhardi RumanDuBrib, S.Fil.,Andrew M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBAJ"> </ref>
 
== Pentingnya Persuasi ==
Baris 12:
Persuasi merupakan salah satu strategis komunikasi penting untuk mencapai sukses. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref> Dengan kepemimpinan yang persuasif, pemimpin dapat mempertahankan loyalitas kerja para kayawan. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>
Kepemimpinan persuasif ditandai dengan adanya ruang bagi partisipasi para karyawan. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>
Alasan lain pentingnya persuasi dalam dunia [[bisnis]] sekarang ini adalah adanya tuntutan kerja dalam tim. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref>
 
== Strategi Persuasi ==
 
Empat stragtegi umum untuk mencapai persuasi yang efektif, yakniyaitu:
 
=== Kredibilitas ===
 
Kredibilitas atau kepercayaan diperoleh dengan cara menunjukan kompetensi, yakni kemampuan dan pengetahuan. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref> Cara lain untuk memperoleh kredibilitas adalah dengan menunjukan niat-niat yang dapat dipercaya. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref> Selain itu, kredibilitas juga dapat dicapai melalui karisma pribadi seperti sikap peduli, [[antusias]], dan sikap [[positif]]. Kredbilitas mengalir dari karakter personal seperti keahlian, sifat yang dapat dipercayai, ketenangan, dan kesan atau penampilan yang positif. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>
 
=== Alasan yang Logis ===
 
''Persuader'' dapat mempengaruhi orang lain bila dapat menunjukan alasan-alasan logis. <ref name="Robbins Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> </ref> ''Persuader'' harus mengumpulkan [[informasi]] dan fakta sebelum melakukan persuasi dengan orang lain. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref> Informasi dan fakta-fakta tersebut berkaitan dengan tujuan, kebutuhan, dan kepentingan dari orang yang dipengaruhi. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref> Suatu persuasi bisa saja gagal jika tidak didukung oleh [[fakta]] yang kuat atau tidak memenuhi harapan pihak yang dipengaruhi. <ref name="Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil., M.Si, Antonius Atosoki Gea, S.Th., MM, Iwan Irawan, SH., MBA"> </ref>
 
=== Daya Tarik Emosional ===
 
Persuader harus memiliki alasan yang logis dan masuk akal untuk mempengaruhi orang lain. <ref name="Robbins Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> </ref> Alasan-alasan yang rasional akan lebih [[efektif]] jika persuader juga menyentuh emosional atau perasaan ''persuadee''. <ref name="Robbins Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> </ref> Untuk melengkapi alasan-alasan rasional tersebut ''perseuader'' berusaha menyalami kecemasan, harapan, [[cinta]] kegembiraan, ataupun frustasinya. <ref name="Robbins Stephen P. & Hunssaker, Philip L."> </ref>
 
=== Mengidentifikasi Kesamaan ===
 
Para ''persuader'' yang efektif mengembangkan suatu kerangka atau perencanaan dengan menggambarkan posisi mereka pada orang lain dengan cara mengidentifikasikan kesamaan-kesamaan di antara mereka. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref> Beberapa aspek yang dikembangkan ''persuader'':
 
a. Menyediakan suatu perspektif yang diharapkan akan dipertimbangkan oleh pihak lain. Seorang ''persuader'' harus mampu mempresentasikan suatu aspek yang berbeda dengan spesifik. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>
 
b. Menyediakan suatu pemikiran yang terbuka bagi alternatif-alternatif atau gagasan-gagasan untuk dibandingkan dan dikontraskan. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>
 
c. Menciptakan suatu struktur logis dari keputusan yang akan dibuat. <ref name="De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z. Schineider"> </ref>