Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Irvanputrautama (pembicaraan). (TW)
Irvanputrautama (bicara | kontrib)
Baris 61:
[[Berkas:Presiden Sukarno.jpg|right|thumb|250px|[[Soekarno]], presiden pertama Indonesia.]]
Pada Maret [[1945]] Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah [[perang Pasifik]] berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan]] kemerdekaan Indonesia pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]] yang pada saat itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], dan [[Sutan Sjahrir]] masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan [[perdana menteri]]. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
[[Berkas:Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg|right|thumb|250px|Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.]]
 
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (''Politionele Actie''), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.<ref>{{cite book |last=ZWEERS |first=L. |authorlink= |coauthors= |title=Agressi II: Operatie Kraai. De vergeten beelden van de tweede politionele actie |publisher=SDU uitgevers |date=1995 |location=[[Den Haag]] |pages= |url= |doi= |id= }}</ref> Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada [[27 Desember]] [[1949]] sebagai negara [[federal]] yang disebut [[Republik Indonesia Serikat]] setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama [[Amerika Serikat]]. Mosi Integral [[Natsir]] pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.