Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
| next_year = 2004
| seats_for_election = 462 kursi [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]]
| election_date =
| image1 = [[Berkas:PDIPLogo.png|
| party1 = Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
| last_election1 =
| seats1 = 153
| seat_change1 = +153
| popular_vote1 = 35.689.073
| percentage1 = 33,74%
Baris 22:
| image2 = [[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|90px]]
| party2 = Golongan Karya
| last_election2 =
| seats2 =
| seat_change2 = -205
| popular_vote2 = 23.741.749
| percentage2 = 22,44%
Baris 31:
| image3 = [[Berkas:PPP.gif|90px]]
| party3 = Partai Persatuan Pembangunan
| last_election3 =
| seats3 = 58
| seat_change3 = -31
| popular_vote3 = 11.329.905
| percentage3 =
| swing3 =
Baris 43:
| after_election = [[MPR]]: [[Amien Rais]] ([[PAN]])<br />[[DPR]]: [[Akbar Tanjung]] ([[Golkar]])
}}
'''Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1999''' diselenggarakan secara serentak pada tanggal [[7 Juni]] [[1999]] untuk memilih 462 anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) serta anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 1999-2004.
Pemilihan Umum ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan setelah runtuhnya [[Orde Baru]] dan juga yang terakhir kalinya diikuti oleh Provinsi [[Timor Timur]].
Pemilihan Umum ini diikuti oleh 48 [[partai politik]], yang mencakup hampir semua spektrum arah politik (kecuali [[komunisme]] yang dilarang di Indonesia). Penentuan kursi dilakukan secara proporsional berdasarkan persentase suara nasional.
Pemilihan Umum ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2002, namun atas desakan publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota parlemen yang berkaitan dengan Orde Baru, maka pemilihan umum dipercepat dari tahun 2002 ke tahun 1999 oleh pemerintah waktu itu.
{| class="wikitable sortable"
|