Al-Laits bin Sa'ad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
Pada saat Laits masih muda, dia pergi menghadiri majlis-majlis ilmu di kota [[Mekkah]] dan di [[Masjid Nabawi]], akhirnya dia bertemu dengan para guru yang terkenal di kalangan kaum Muslim, orang yang pertama kali ditemuinya adalah Ibnu Syihab az-Zuhri, ia dianggap sebagai tokoh pertama yang men''tadwin'' [[Hadits]]. Pertemuan Laits dengannya dilakukan dengan teratur dan sering, Laits sering berbicara dan berdebat dengannya.
Selain itu, salah seorang yang ditemui Laits lainnya adalah Nafi', pelayan Ibnu Umar ''Radhiyallahu Anhuma. ''Nafi' merasa cocok dengan Laits. Pertemuan antara keduanya pun sering terjadi, tidak ada satu malampun yang terlewatkan oleh Laits menemani Nafi' selama di Hijaz. Ia menghafal Hadits dan fatwa sahabat dari beliau dan terkadang ia berdialog dengannya.
Laits juga sering bertemu Imam Malik, mereka sudah terjalin diskusi-diskusi dan surat-menyurat. Terjalinlah rasa saling hormat dan mencintai diantara keduanya, Imam Malik terkadang menjadikan Laits sebagai tamu di rumah beliau. Beliau menyambutnya ketika Laits datang.
Laits mengirim 100 Dinar (sekitar Rp. 200.000.000) untuk Imam Malik setiap tahunnya. Kemudian sang Imam menulis sepucuk surat kepadanya, "Sungguh kami memiliki hutang," dan Malik pun mengembalikan 500 Dinar (sekitar Rp. 1.000.000.000) kepadanya.
Imam Malik tak akan meminta bantuan kepada Laits dan tak akan menulis untuknya masalah-masalahnya, kecuali kalau keduanya memiliki hubungan erat. Ketika Laits pualng ke Mesir, suratlah yang mengubungkan ia dengan sang Imam. Suatu ketika Laits mengundangnya untuk ke Mesir, namun Malik tak dapat memenuhi undangannya. Laits sudah terbiasa mengunjungi Imam Malik di Madinah jika ia umrah, berhaji, atau ziarah ke Masjid Nabawi. Selain Imam Malik, imam mazhab yang dikunjungi Laits di Madinah adalah Imam Abu Hanifah, dan Imam Syafi'i.
Laits juga bertemu Al-Mahdi, Khalifah Abbasiyah waktu itu. Ia mulai bertemu di Baghdad. Khalifah sangat kagum dengan kepandaian Laits. Ia pernah ditawari menjadi Qadhi, namun Laits meminta maaf karena menolak tawaran tersebut dan Khalifah pun memaafkannya. Ia juga bertemu Khalifah Harun Ar-Rasyid.{{Islam-bio-stub}}{{Islam-stub}}{{Portal|Islam}}
|