KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
}}
{{kegunaanlain|Sultan Thaha Syaifuddin}}
'''KRI Sultan Thaha Syaifuddin''' adalah sebuah korvet ''' Kelas Parchim''' yang dibuat untuk [[Volksmarine]] / AL Jerman Timur pada akhir 70-an. Penamaan menurut [[Pakta Warsawa]] adalah ''Project 133''. Kapal ini didesain untuk perang anti [[kapal selam]] diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk [[AL Soviet]] pada 1985-1990 oleh Peenewerft, [[Wolgast]]. Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur , karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.<ref>[http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/rus/133_1.htm]</ref>
 
Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi korvet [[kelas Parchim II]]. Setelah [[Penyatuan kembali Jerman]], bekas negara [[Jerman timur]] menjual kapal-kapal Parcimnya ke [[TNI AL]] '''Indonesia''' pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.
Baris 33:
 
Pejabat Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin saat ini adalah Letkol Laut (P) Ario Sasongko, SE, MPM (GSC) lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1997.
 
== Senjata ==
 
=== Peluru Kendali ===
Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur [[rudal]] [[SA-N-5]], rudal [[darat ke udara]] untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap , pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.
Selain itu, ada pula tambahan 2 unit peluru kendali anti pesawat QinWei-8 buatan China yang dipasang dihaluan dan buritan kapal.
 
=== '''Torpedo''' ===
KRI Sultan Thaha Syaifuddin dilengkapi dengan enam tabung peluncur [[torpedo]] MK 46 untuk melaksanakan penghancuran terhadap sasaran Kapal Selam ataupun Kapal Permukaan.
 
=== Rocket Bomb Underwater ===
Selain torpedo, untuk menghadapi Kapal Selam menggunakan metode ''urgent attack'' ia juga dilengkapi dengan 2 ''launcher'' RBU-6000.
 
=== Bom Laut ===
Selain torpedo dan RBU, untuk peran anti-kapal selam KRI STS juga mempunyai 2 para (''Deep Charge'').
 
=== Meriam ===
Meriam utama [[kapal perang]] KRI Sultan Thaha Syaifuddin yang dipasang pada dek buritan, adalah meriam laras kembar 57 mm. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu meriam 30 mm 7 ''barrels'' serbaguna.
 
== [[Decoy]] ==
 
'''PK-16 decol RL''' yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu '''(''distraction'')''' atau menarik '''(''seduction'')''' untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau '''''Watch Dog intercept'''''.
 
== [[Radar]] dan [[Sonar]] ==
 
[[Radar]] kapal ini adalah '''MR-302/Strut Curve''' bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan '''MR-123 Vympel/Muff Cob'''. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan.
Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis '''MG-322T'''.
Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan Radio Monitoring dan Direction Finder untuk melakukan penyadapan dan pencarian dari gelombang-gelombang radio mulai dari VLF sampai UHF
 
== Tenaga penggerak ==
 
Kapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 [[nm]].
 
=== Referensi ===