Lepidiota stigma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) k →Rujukan |
Kembangraps (bicara | kontrib) |
||
Baris 38:
Secara kultur teknis, [[sanitasi]] lahan dan penangkapan uret (pada saat pengolahan tanah) dan ampal (pada musim kawin) perlu dilakukan secara rutin.
Pengendalian biologi dilakukan dengan pemanfaatan [[cendawan]] parasit, seperti ''[[
''Metarhizium anisopliae'' untuk Pengendalian Uret Perusak Akar Tebu]. Makalah pada Seminar Nasional Pesnab IV, Jakarta. 15 Oktober 2011.</ref>, atau [[nematoda]] (cacing kecil) parasit (dikenal sebagai nematoda entomopatogenik), seperti ''[[Steinernema]]<ref>''Djayawarman Alamprabu. [http://ditjenbun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-205-steinernema-spp-agen-hayati-pengendali-hama-uret-tebu-lepidiota-stigma.html Steinernema spp, Agen Hayati Pengendali Hama Uret Tebu (Lepidiota stigma)]. Jumat, 24 Mei 2013. Pamflet elektronik. Ditjenbun, Kementan RI.</ref>.
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan, tetapi biasanya kurang efektif.
|