Deus otiosus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1:
'''Deus otiosus''' adalah sebuah konsep tentang [[Tuhan]] yang menciptakan dunia dan kemudian membiarkan dunia tersebut berjalan seperti apa adanya.<ref name="Leeming">(English) David A. Leeming. 2010. Encyclopedia of psychology and religion. New York: Spring Science. Hlm 233.</ref> Konsep ini menggambarkan Tuhan sebagai pembuat jam.<ref name="Leeming"/> Pembuat jam yang membuat jam lalu membiarkan jam itu berputar sebagaimana cara jam tersebut bekerja.<ref name="Leeming"/> Ketika jam itu rusak maka sang pembuat jam akan membiarkan jam tersebut.<ref name="Leeming"/> Konsep deus otiosus membuat manusia dapat memahami mengapa kejahatan masih berkuasa di dunia.<ref name="Leeming"/> Konsep deus otiosus berhubungan dengan konsep deus absconditus.<ref name="Leeming"/> Konsep deus absconditus adalah konsep yang menggambarkan Tuhan yang tersembunyi.<ref name="Leeming"/>
== Arti dan Makna ==
Deus otious dalam [[Bahasa Latin]] yaitu ''des osheoses''.<ref name="Doniger">(English) Wendy Doniger and others. 1999. Merriam Webster's Encyclopedia of World Religion's. United States of America: Meriam Webster's incorporated. Hlm 288.</ref> Dalam [[Bahasa Inggris]], kata ini diterjemahkan dengan ''inactive God''.<ref name="Doniger"/> Dalam [[Bahasa Indonesia]], kata ini dapat diterjemahkan dengan arti Tuhan yang tidak aktif atau ketidakaktifan Tuhan.<ref name="Doniger"/> Ketidakaktifan Tuhan dilihat setelah Tuhan menciptakan dunia.<ref name="Doniger"/> Tuhan menciptakan dunia beserta isinya.<ref name="Doniger"/> Ia juga menciptakan segala bentuk pemerintahan mulai dari kerajaan-kerajaan sampai pada bentuk pemerintahan dalam dunia modern.<ref name="Doniger"/> Setelah menciptakan dunia beserta isinya, Tuhan kemudian menyerahkan kekuasaan kepada para pendahulu atau nenek moyang.<ref name="Doniger"/> Ia juga menyerahkan kekuasaan kepada roh-roh yang ada di dalam dunia ini.<ref name="Doniger"/> Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan dalam menjalankan dunia ini.<ref name="Doniger"/> Nenek moyang manusia serta roh-roh ini merupakan perantara antara Tuhan dengan manusia.<ref name="Doniger"/> Dalam konsep ini, Tuhan juga menahan diri untuk tidak turut campur dalam pergolakan sejarah umat manusia.<ref name="Doniger"/>
== Referensi ==
|