menurut A T Mosher meliputi pasaran hasil produksi pertanian, tehnologi baru, Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, Perangsang Produksi bagi petani, pengankutan. <ref name="PPhal13PPhal113">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=13|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> Salah satu tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian, untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembaikan biaya yang telah dikeluarkan petani dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan pendapatan petani.<ref name="PPhal3PPhal20">{{Cite book|author=Departemen pertanianSoedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=3 20|publisher=Biro humas UGM|location=Jakarta Yogyakarta|year=1981|1975}}</ref> Pembangunan pertanian akan berhenti tanpa diikuti dengan perkembangan ilmu dan teknologi baru seperti penelitian, balai-balai percobaan pemerintah, masalah-masalah yang seharusnya dipelajari, program penelitian, pelatihan.<ref name="PPhal23">{{Cite book|author=Departemen pertanianSoedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=23|publisher=Biro humas UGM|location=Jakarta Yogyakarta|year=1981|1975}}</ref> revolusiRevolusi pertanian didorong dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi baru yang dapat mendukung kegiatan pertanian agar dapat meningkatkan produksi pertanian. Dalam menerapkan ilmu dan teknologi baru di bidang pertanian perlu adanya alat-alat dan bahan-bahan untuk mendukung penerapan ilmu dan teknoogi baru tersebut, alat dan bahan yang digunakan harus dapat memberikan hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dan mudah didapatkan oleh petani.<ref name="PPhal25">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=25|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref>