Analisis percakapan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Analisis percakapan''' adalah analisis yang memfokuskan perhatiannya pada interksi dalam percakapan seperti berbagai gerakan oleh komunikator dan bagaimana mereka mengelola dan mengatur urutan pembicaraan sebagaimana yang terlihat jelas pada perilkunya. <ref name="a"> Morrisan & Andy Corry Wardhany.2009.Teori Komunikasi Tentang komunikator, pesan, percakapan, dan hubungan. Jakarta:Ghalia Indonesia </ref>
Analisis percakapan muncul di tengah-tengah kebingungan teoretis setelah munculnya revolusi [[linguistik]] yang digagas oleh [[Noam Chomsky]] di akhir tahun 50an dan di awal tahun 60an.<ref name="a"/> Analisis percakapan ini diprakarsai oleh sekelompok orang pemerhati bahasa nonprofesional (para sosiolog seperti Sacks, Schegloff, dan Jefferson). <ref name="a"/> Mereka melihat bahwa contoh-contoh bahasa yang diberikan oleh para [[linguis]] profesional seringkali tidak alami, bahkan sebagian dari contoh-contoh ujaran tersebut tidak muncul dalam percakapan yang alamiah. <ref name="a"/> Kemudian, mereka pun menemukan bahwa aturan-aturan yang dipatuhi dalam percakapan lebih mirip dengan aturan-aturan yang dipakai masyarakat dalam aktivitas sosial daripada dengan aturan-aturan yang terdapat dalam linguistik.<ref name="a"/> Aturan-aturan tersebut pun hampir sama dengan aturan yang ditemui oleh para peneliti dari bidang [[sosiologi]] dan [[antropologi]].<ref name="a"/> Oleh karena itu, kemudian munculah metode [[ethnomethodology]] yang digunakan untuk mengkajian percakapan. <ref name="a"/>Topik yang menjadi pusat perhatian para ahli analisis percakapan tersebut adalah organisasi dan struktur percakapan.<ref name="a"/>
Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mewujudkan percakapan yang koheren sehingga proses komunikasi bisa berjalan efektif.<ref name="a"/>
#Prinsip kerja sama yang menuntut peserta percakapan memberikan kontribusinya kepada percakapan secara patut. <ref name="a"/> Kerja sama dalam percakapan dapat dicapai melalui empat aturan, yaitu perkataan berkuantitas, perkataan berkualitas, perkataan relevan, perkataan berprilaku.<ref name="a"/>
|