Gereja Pantekosta Tabernakel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VikaRaShi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Maka [[Pdt. F.G. Van Gessel]] dan [[Pdt. H.C. Senduk]] pada tahun [[1952]] keluar dan mendirikan [[Gereja Bethel Injil Sepenuh]] (GBIS), dengan studi Tabernakel nya. Beliau mendirikan gereja dan sekolah Alkitab di Surabaya. Pengajaran ini menyebar cepat ke propinsi lain di Indonesia. Di antara murid beliau di sekolah Alkitab terdapat seorang suku Jawa bernama Ing. Yuwono. <br />
Pada tahun [[1957]] GBIS pecah, [[Pdt. G. Sutupo]] dan [[Pdt. Ing. Yuwono]] (Anak didik Pdt. F.G. Van Gessel) mendirikan [[Gereja Bethel Tabernakel]] (GBT). <br />
Dan pada tahun [[1970]] Gereja Bethel Tarbernakel pecah dan Pdt. Ing.In YuwonoJuwono mendirikan [[Gereja Pentakosta Tarbernakel]] (GPT). Pdt. Ing.In YuwonoJuwono berperan besar dalam meneruskan pelayanan Pdt. F.G. Van Gessel dalam menyampaikan Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel di Indonesia, memiliki anak didik seperti [[Pdt. Pong Dongalemba]] (yang akan meneruskan pelayanannya, dan penggembalaanya), [[Pdt. Paulus Boediono]], [[Pdt. Peter Williantono]] ( Pada 9 September [[1999]], mengundurkan diri dari Gereja Pantekosta Tabernakel, dan mendirikan Gereja Kristus Tabernakel Di Indonesia (GKTDI) berpusat di Jalan. Tanah Abang III, No.2b, Jakarta Pusat, yang masih tetap mempertahankan kemurnian dari Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel), [[Pdt. H. I. Tangka]], [[Pdt. Amir. Suwito]], dan banyak Hamba Tuhan lainnya. Hingga kini, Dari Sabang sampai Merauke ada ratusan Gereja Pantekosta Tabernakel yang berjuang menyuarakan Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel.
 
<br />