Suku Bawean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kalikujan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kalikujan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
Diantara keturunan mereka yang lahir di Singapura, Vietnam dan Pulau Krismas sudah tidak lagi bisa berbahasa Bawean, bahkan yang lahir di daratan Australia tidak bisa pula berbahasa Melayu, walau mereka mengerti. Orang-orang Bawean yang tinggal di negara tersebut kecuali yang tinggal di Vietnam masih menjalin hubungan dengan kerabatnya yang ada di Pulau Bawean.
 
== Budaya Merantau ==
Seperti halnya suku-suku lain di Nusantara budaya merantau Orang Bawean terutama ke Bandar Malaka dan sekitarnya berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu karena pada abad 15 dan 16 Bandar Malaka menjadi pusat perdagangan.<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Merantau</ref> Pada mulanya orang Bawean merantau untuk alasan ekonomi maupun tradisi hingga akhirnya terjadi migrasi ke semenanjung Malaka dan sekitarnya. Pada tahun 1849 jumlah orang Bawean di Singapura berjumlah 763 dan jumlahnya terus bertambah pada tahun 1957 sebanyak 22.167<ref>http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/Rebecca_Leake.pdf</ref>. Para perantau Bawean pada abad 19 menggunakan kapal jurusan Bawean ke Singapura yang dimiliki oleh pengusaha keturunan Palembang yang biasa disebut Kemas. Salah satu Kemas tertua yang menetap di Pulau Bawean pada tahun 1876 bernama Kemas Haji Jamaludin bin Kemas Haji Said seorang pedagang tekstil dan bahan makanan yang menjadi agen perusahaan pelayaran yang dikelola dengan kongsi Cina untuk jalur Surabaya - Bawean - Banjarmasin - Singapura meminjamkan modal kepada orang Bawean yang hendak merantau. Mereka membayar kembali pinjamannya setelah tiba di tempat tujuan dan telah mempunyai pekerjaan. Sistem pinjam modal ini menarik banyak penduduk Bawean untuk merantau sehingga kapal sebelumnya mengangkut penumpang dan barang, berubah fungsi menjadi kapal penumpang. Pada masa perang kemerdekaan tahun 40-an ketika Jepang menduduki Indonesia pelayaran yang singgah ke Pulau Bawean mengalami gangguan. kegiatan merantau kembali menggunakan kapal layar tradisional yang berasal dari Madura dan Bugis.<ref>http://www.bawean.net/2012/10/mengurai-simpul-simpul-masalah.html</ref>
 
== Budaya-Budaya Orang Bawean ==