Perang pandan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP89Siti (bicara | kontrib)
menambah halaman
Tag: BP2014
BP89Siti (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 4:
 
==Sejarah==
Masyarakat Desa Tenganan memiliki kepercayaan yang berbeda dari umumnya masyarakat Bali. <ref name="WD"></ref> Masyarakat di Desa Tenganan menganut agama Hindu Indra. <ref name="WD"></ref> Pemeluk agama Hindu Indra tidak membedakan umatnya dalam kasta. <ref name="WD"></ref> Mereka juga menempatkan Dewa Indra sebagai Dewa tertinggi. <ref name="WD"></ref> Masyarakat Tenganan percaya bahwa desa yang mereka tempati merupakan hadian dari [[Dewa Indra]]. <ref name="WD"></ref>
 
Jaman dahulu daerah Tenganan di pimpin oleh seorang raja yang kejam bernama [[Maya Denawa]]. <ref name="WD"></ref> Maya Denawa menganggap dirinya sebagai seorang Dewa. <ref name="WD"></ref> Selain menganggap dirinya Dewa, Maya Denata juga melarang masyarakat Tenganan untuk melakukan ritual keagamaan. <ref name="WD"></ref> Pengakuan Maya Denata sebagai dewa membuat murka para Dewa, kemudian Dewa Indra diutus untuk melawan Maya Denata. <ref name="WD"></ref> Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra dimenangkan oleh Dewa Indra.<ref name="KPF"></ref> Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra tersebut kini di peringati masyarakat Desa Tenganan dengan upacara perang pandan, karena Dewa Indra adalah Dewadewa perang.<ref name="KPF"></ref>
 
==Tempat==