Kacang tusam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{under construction}}
[[File:StonePine.jpg|250px260px|thumb|right|Bunga pinus yang telah dibuahi dengan bijinya]]
[[File:Shelled pine nuts.jpg|thumb|260px|right|Kacang [[pinus korea]] (''Pinus koraiensis'')]]
{{nutritionalvalue | name = Kacang pinus kupas, kering | kJ=2815 | protein=13.7 g | fat=68.4 g | satfat=4.9 g | monofat=18.7 g | polyfat=34.1 g | carbs=13.1 g | sugars=3.6 g | starch=1.4 g | fiber=3.7 g | choline_mg=55.8 | thiamin_mg=0.4 | riboflavin_mg=0.2 | niacin_mg=4.4 | folate_ug=34 | vitA_ug = 1 | betacarotene_ug=17 | Lutein_ug=9 | pantothenic_mg=0.3 | vitB6_mg=0.1 | vitC_mg=0.8 | vitE_mg=9.3 | Tocopherol_ug=14.48 | vitK_ug=53.9 | betaine_mg=0.4 | calcium_mg=16 | iron_mg=5.5 | magnesium_mg=251 | manganese_mg=8.8 | selenium_ug=0.7 | phosphorus_mg=575 | phytosterols_mg=141 | potassium_mg=597 | zinc_mg=6.4 | ash=2.6 g | water=2.3 g | copper_mg=1.3 g | source_usda=1 | right=1}}
 
'''Kacang pinus''' merupakan [[biji]] dari pohon [[pinus]] yang dapat dimakan. Kacang pinus masuk ke dalam kategori [[kacang pohon]] secara kuliner namun tidak secara botani. Kacang ini dapat dimakan, namun pengusahaannya secara komersial relatif terbatas karena ukuran dan hasilnya yang tidak banyak, beberapa merupakan produk samping dari [[budi daya]] [[kayu]].<ref name=farjon>{{cite book |author=Farjon A |title=Pines. Drawings and descriptions of the genus Pinus |publisher=Koninklijke Brill |year=2005 |isbn=90-04-13916-8 }}</ref><ref name=lanner1>{{cite book |author=Lanner RM |title=The Piñon Pine. A Natural and Cultural History |publisher=University of Nevada Press |year=1981 |isbn=0-87417-066-4 }}</ref><ref name=lanner2>{{cite book |author=Lanner RM |title=Made for Each Other. A Symbiosys of Birds and Pines |publisher=Oxford University Press |year=1981 |isbn=0-19-508903-0}}</ref> China dan Italia merupakan produsen kacang pinus utama di dunia.<ref>{{cite web |url = http://www.agmrc.org/commodities__products/nuts/pine-nuts-profile/ |title = Pine Nuts Profile |website = Agricultural Marketing Resource Center |accessdate = 1 Mei 2014}}</ref>
Baris 16 ⟶ 17:
 
Kacang pinus Eropa dapat dibedakan dari kacang pinus produksi Asia dari ukurannya, dengan kacang produksi Eropa berukuran lebih panjang relatif terhadap lebarnya. Sedangkan kacang pinus produksi Amerika dicirikan dengan ukurannya yang besar dan relatif mudah dikupas.
 
==Pemanfaatan kuliner==
Kacang pinus dapat dimanfaatkan selayaknya [[buah geluk]], seperti dihaluskan menjadi tepung untuk membuat [[marzipan]], digoreng kering menjadi [[makanan ringan]], hingga dibakar dan dihaluskan untuk dijadikan bahan baku minuman pengganti [[kopi]]. Kacang pinus merupakan bahan baku saus [[pesto]] di Italia. Di Timur Tengah kacang pinus digunakan pada masakan [[kibbeh]], [[sambusak]], [[baklava]], dan sebagainya.
 
Bagi beberapa orang, kacang pinus dapat meninggalkan rasa yang tidak menyenangkan di lidah<ref>{{cite journal |doi=10.1097/00063110-200103000-00036 |title=Taste disturbances after pine nut ingestion |year=2001 |journal=European Journal of Emergency Medicine |volume=8 |page=76 |first1=M. |last1=Mostin}}</ref> dan mampu bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Rasa ini cenderung bersifat pahit dan seperti logam. [[FDA]] menyatakan bahwa hal ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi kesehatan.<ref>[http://www.fda.gov/Food/ResourcesForYou/Consumers/ucm247099.htm "Pine Mouth" and Consumption of Pine Nuts]</ref> Fenimena ini disebut dengan "sindrom kacang pinus".<ref>{{cite web |title=Pine mouth puzzle: Why do these nuts leave you with a bitter taste? |work=[[Daily Mail]]|url=http://www.dailymail.co.uk/health/article-1184261/Pine-mouth-puzzle-Why-nuts-leave-bitter-taste.html |author=Christopher Middleton |date=May 2009 |accessdate=2009-09-01}}</ref> Nestle Research Centre mengeluarkan hipotesa bahwa spesies pinus ''[[Pinus armandii]]'' yang banyak tumbuh di China merupakan penyebab dari masalah ini.<ref>{{cite web |title=The Great Pine Nut Mystery |url=http://pinenutsyndrome.wordpress.com/}}</ref> Studi lainnya menguatkan hal tersebut dan menambahkan kemungkinan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam pengupasan kacang pinus mungkin ikut memberikan pengaruh.<ref>{{cite journal |pmid=21559093 |url=http://downloads.hindawi.com/journals/jt/2011/316789.pdf |doi=10.1155/2011/316789 |title=Identification of the Botanical Origin of Commercial Pine Nuts Responsible for Dysgeusia by Gas-Liquid Chromatography Analysis of Fatty Acid Profile |year=2011 |last1=Destaillats |first1=Frédéric |last2=Cruz-Hernandez |first2=Cristina |last3=Giuffrida |first3=Francesca |last4=Dionisi |first4=Fabiola |last5=Mostin |first5=Martine |last6=Verstegen |first6=Geert |journal=Journal of Toxicology |volume=2011 |pages=1–7 |pmc=3090612}}</ref> Gangguan rasa pada lidah umumnya terasa satu sampai tiga setelah kacang pinus dikonsumsi dan dapat berlangsung hingga 2 minggu.<ref>{{cite journal |doi=10.1007/s13181-009-0001-1 |title="Pine Mouth" Syndrome: Cacogeusia Following Ingestion of Pine Nuts (Genus: Pinus). An Emerging Problem? |year=2010 |last1=Munk |first1=Marc-David |journal=Journal of Medical Toxicology |volume=6 |issue=2 |pages=158–159 |pmid=20049580}}</ref><ref>{{cite journal|last=Ballin|first=Nicolai Z.|title=A Trial Investigating the Symptoms Related to Pine Nut Syndrome|journal=Journal of Medical Toxicology|date=Feb 17, 2014|volume=8|pages=278-280|doi=10.1007/s13181-012-0216-4|url=http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs13181-012-0216-4}}</ref> FDA masih melakukan penelitian mengenai sindrom ini.<ref>{{cite web | author=U.S Food and Drug Administration | url=http://www.fda.gov/Food/ResourcesForYou/Consumers/ucm247099.htm | title='Pine Mouth' and Consumption of Pine Nuts}}</ref>
 
===Minyak kacang pinus===
Kacang pinus dapat diekstrak untuk mendapatkan [[minyak kacang pinus]] yang dihargai karena memiliki rasa yang unik. Sebuah studi menemukan bahwa minyak kacang pinus Korea kemungkinan dapat menahan nafsu makan.<ref>{{cite journal |author=Hughes GM, Boyland EJ, Williams NJ, ''et al.'' |title=The effect of Korean pine nut oil (PinnoThin™) on food intake, feeding behaviour and appetite: A double-blind placebo-controlled trial |journal=Lipids Health Dis |volume=7 |issue= |page=6 |year=2008 |pmid=18307772 |pmc=2289823 |doi=10.1186/1476-511X-7-6 |url=http://www.lipidworld.com/content/7//6}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{hasil hutan non-kayu}}