Gunung Mahawu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 18:
'''Gunung Mahawu''' adalah [[gunung berapi]] [[stratovolcano]] yang terletak di [[timur]] gunung berapi [[Lokon|Gunung Lokon]]-[[Gunung Empung]] di [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Gunung Mahawu memiliki lebar [[180]] [[meter]] dengan kedalaman kawah 140 meter dan memiliki dua [[kerucut]] [[piroklastik]] di [[lereng]] [[utara]],sedang tingginya mencapai 1.311 m dpl.<ref name="gvp"/><ref name="Tri"> Yulianingsih, Tri Maya (2010).''Jelajah Wisata Nusantara''.Yogyakarta:MedPress. Hal 378 Cet 1 </ref>
 
Orang [[Minahasa]] menamai ''mahawu'' pada [[gunung]] ini karena sering mengeluarkan [[abu]].<ref name="Aneke"> Sumarauw Pangkerego, Aneke (1993).''Cerita Rakyat dari Minahasa''.Jakarta:Grasindo. Hal 5 </ref> Selain menyebutnya dengan mahawu, gunung ini juga disebut gunung ''Roemengas''.<ref name="Tri"/> Gunung ini pernah mengeluarkan [[letusan]] kecil pada [[tahun]] [[1789]].<ref name="gvp"/> Kemudian tahun 1994, gunung mahawu juga mengeluarkan [[letupan]] [[lumpur]] [[fumarol]] dan [[aktivitas]] [[geyser]] terjadi sepanjang [[danau kawah]] yang berwarna kehijau-hijauan dan terakhir di tahun 1999.<ref name="gvp"/><ref name="Tri"/> Danau kawahnya gunung ini kini berukuran kecil karena sebagian pinggirnya sudah mengering.<ref name="beta">{{cite web |url=http://jalan2.com/city/manado/gunung-mahawu/ |title= Gunung Mahawu |publisher= Jalan-jalan Web |accessdate= 3 Mei 2014}}</ref>
 
==Pemandangan==
Baris 24:
Di lereng mahawu, kita dapat menemukan [[pemukiman]]-pemukiman, [[hutan]], dan juga [[area]] [[persawahan]].<ref name="Tri"/> [[Waktu]] yang paling baik untuk memulai [[pendakian]] adalah [[pukul]] 07.00 pagi dari [[Kakaskasen]] karena hal ini memungkinkan para [[pendaki]] untuk melewati kawah saat [[pagi]] [[hari]] dalam [[cuaca]] yang masih dingin dan sejuk.<ref name="Tri"/> Kita juga bisa melihat [[burung-madu sangihe]] di sekitar gunung ini, yang merupakan [[burung]] [[endemik]] [[Sulawesi]].<ref name="Robert"> {{en}} Robert A. Cheke, dkk (2001).''Helm Identification Guides Sunbirds''.London:A&C Black Publishers. Hal 336 </ref>
 
Untuk para [[penduduk]], mereka cukup banyak melakukan aktivitas di [kaki]] gunung mahawu, di antaranya berprofesi sebagai [[petani]] yang menanam berbagai [[sayuran]] sampai pada [[wilayah]] tengah [[gunung]].<ref name="beta">{{cite web |url=http://jalan2.com/city/manado/gunung-mahawu/ |title= Gunung Mahawu |publisher= Jalan-jalan Web |accessdate= 3 Mei 2014}}</ref> Karena [[ukuran]] gunung tidak terlalu besar, para pendaki dapat mencapai [[puncak]]nya kurang lebih dengan waktu satu [[jam]].<ref name="beta"/> Berbeda dengan gunung berapi lainnya yang cenderung berpasir-[[pasir]] di puncaknya, gunung Mahawu ini puncaknya [[hijau]] dan banyak [[tumbuhan]]nya.<ref name="beta"/>