Peusangan, Bireuen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- hektar + hektare) |
||
Baris 46:
Walaupun hikayat Malem Dewa ini menurut beberapa orang hanya sekedar mitos, tapi masyarakat sangat meyakini itu adalah cerita yang benar-benar terjadi, sehingga di daerah Awe Geutah yang terletak kurang lebih 10 kilometer arah selatan Kota Matangglumpangdua sebagai ibukota Kecamatan Peusangan, sampai sekarang orang meyakini ada tupai peliharaan Malem Dewa, orang-orang di sana menyebutnya ”Tupai Teungku Malem”.
Menurut cerita turun temurun, dahulu semasa Ampon Chiek Peusangan masih ada setiap penduduk diwajibkan untuk menanam pohon buah-buahan di depan rumahnya, terutama giri (pomelo), sehingga tidak heran sampai sekarang giri matang telah menjadi komoditas khas. Buah ini hanya terdapat di Matang, ibu kota Kecamatan Peusangan yang berjarak 10 kilometer dari Bireuen arah ke Medan. Dari luas lahan tanam 675
Selain giri matang, di Kecamatan Peusangan juga terkenal dengan keripik pisang. Di Kecamatan Peusangan dan Juli masing-masing terdapat 40 dan 10 sentra produksi. Masing-masing sentra rata-rata memiliki empat tenaga kerja, sehingga pembuatan keripik pisang setidaknya menyerap 500 tenaga kerja. Keripik pisang Bireuen menjadi buah tangan para pendatang dengan harga terjangkau dan relatif murah.
|