Kelumpuhan tidur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
Membatalkan 1 suntingan oleh 111.94.118.20 (pembicaraan). (TW)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diluar +di luar)
Baris 5:
Kelumpuhan tidur terjadi dalam keadaan si penderita sedang setengah tidur, sedang tertidur lelap, ataupun dalam keadaan terjaga sewaktu mengalami kelumpuhan tidur. Kondisi ini umumnya terjadi bila si penderita tidur menelentang atau menghadap ke atas, yang ditandai dengan merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan tidak bisa bergerak dan sulit bersuara.
 
Kelumpuhan tidur diyakini terjadi akibat terganggunya fase [[tidur REM]], yang menyebabkan terjadinya atonia otot lengkap yang mencegah seseorang untuk bertindak diluardi luar [[mimpi]] mereka. Kelumpuhan tidur telah dikaitkan dengan gangguan lainnya seperti [[narkolepsi]], [[migrain]], [[gangguan kecemasan]], dan [[apnea tidur obstruktif]].<ref name=Ohayon>{{cite journal |last=Ohayon |first=M. |last2=Zulley|first2=J. |last3=Guilleminault|first3=C. |last4=Smirne|first4=S. |title=Prevalence and pathologic associations of sleep paralysis in the general population |journal=Neurology |year=1999 |volume=52 |pages=1194–2000}}</ref><ref name=Terrillon>{{cite journal |last=Terrillon |first=J. |last2=Marques-Bonham|first2=S. |title=Does Recurrent Isolated Sleep Paralysis Involve More Than Cognitive Neurosciences? |journal=Journal of Scientific Exploration |year=2001 |volume=15 |pages=97–123}}</ref>
 
== Klasifikasi ==