Al-Mutawakkil III: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ditahun +pada tahun) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diluar +di luar) |
||
Baris 8:
Peperangan dengan [[Kesultanan Usmaniyah|Sultan Ottoman]] ini diawali pada 23 Agustus 1514 ketika terjadi peperangan antara Sultan [[Selim I]](1512-1520) dari Usmaniyah dengan Sah Ismail(1502-1524) dari Persia. Dalam pertempuran itu pasukan Persia dikalahkan sehingga pasukan Turki kemudian menduduki ibukota Ismail, Tabriz, Mesopotamia, dan sebagian wilayah Armenia(1515)
Pada musim semi tahun berikutnya Sultan Al-Ashraf Qansuh al-Ghawri bergerak ke Aleppo dengan dalih sebagai penengah di antara Usmaniyah dan Persia, tetapi kenyataannya ia datang untuk membantu sekutunya dari Persia. Untuk memberi kesan bahwa misinya adalah untuk perdamaian, dalam rombongannya ia membawa Khalifah Al Mutawakil berserta kepala Qadhinya. Tetapi Sultan Salim tidak mudah tertipu. Ia dapat mengetahui tujuan sultan Mamluk sebenarnya berkat mata-matanya yang bekerja dengan baik. Ketika utusan Qansuh tiba diperkemahan Salim, janggutnya dicukur dan dikirim kembali dengan menunggangi keledai dan deklarasi perang. Para pengirin utusan semuanya dibunuh. Taka ada jalan lain bagi Qansuh kecuali perang. Kedua pasukan bertemu pada 24 Agustus 1516 di Marja Dabik, Utara Aleppo. Qansuh mempercayakan komando pasukan kiri kepada Khair Bey, gubernur Aleppo yang cerdik, yang pada tugas pertamanya menjadi desertir bersama pasukannya. Segera setelah itu Sultan Mamluk yang sudah tua itu jatuh dari kudanya karena penyakit ayan. Lengkaplah kemenangan Usmaniyah. Pasukan Turki yang lebih unggul dari sisi perlengkapan perang-dilengkapi pasukan artileri, pasukan panah, dan senjata jarak jauh lainnya- dibanding pasukan Mamluk, yang hanya mengandalkan pasukan kavalerinya. Salim kemudian memasuki kota Aleppo dengan penuh kemenangan dan disambut sebagai pembebas dari sisa-siaa kekuasaan Mamluk. Salim memperlakukan Khalifah dengan ramah. Dalam benteng kota ia menemukan harta benda yang melimpah ruah dan bernilai jutaan dinar yang disimpan oelh Sultan dan bangsawan mesir. Pada Pertengahan Oktober ia bergerak maju ke Damaskus, yang tokoh-tokoh pemimpinnya mendatanginya atau ada juga yang melarikan diri ke Mesir. Kekuasan Suriah kemudian diambil alih Dinasti Usmaniyah. Dari Suriah, penakluk Usmani ini menyapu bagian selatan hingga ke Mesir. Disini Al-Ashraf Tuman bay II (1516-1517 telah menjadi Sultan. Kedua pasukan bertemu pada 12 Januari 1517
Setelah tinggal beberapa saat hingga musim gugur di lembah Nil, tempat ia mengunjungi piramida, Alexandria, Salim kembali ke Konstantinopel. Khalifah Al Mutawakil turut serta. Disini ia bersedia menyerahkan jabatan kekhalifahan lengkap dengan segala wewenang dan hak istimewanya kepada Sultan Salim dan menyerahkan simbol Burdah Nabi. Ia sempat beberapa lama tinggal di Istambul. Namun kemudian dipulangkan ke Mesir. Beliau wafat pada tahun 1543 M. Dengan demikian Kekhalifahan Abbasiyah berakhir pada dirinya dan kekhalifahan beralih ke Dinasti non Arab, Usmaniyah.
|