== Sejarah ==
[[Berkas:Makassar Lionair.jpg|thumb|left|[[McDonnell Douglas MD-80|MD-82]] milik Lion Air di [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]]]]
Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini menerbanganmenerbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan [[Pontianak]] dengan menggunakan sebuah [[Boeing 737|Boeing 737-200]] yang disewa. Maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya.<ref name="FI"/> Maskapai penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan [[IATA]] dan karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia setelah [[Garuda Indonesia]]. Lion Air gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran akan masalah keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur [[Kinerja Navigasi Disyaratkan]] (RNP) di Indonesia, setelah berhasil melakukan validasi penerbangan di dua bandar udara di daerah yang menantang, [[Ambon]] dan [[Manado]].<ref>[http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/boeing-lion-air-pioneer-precision-satellite-navigation-technology-1 Boeing, Lion Air pioneer precision satellite navigation technology]</ref>
Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan ke [[Jeddah]] menjadi lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua [[Boeing 747-400]] dengan 496 kursi.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/05/lion-air-adds-extra-flights-jeddah.html Lion Air adds extra flights to Jeddah]</ref>
''[[Aviation Week & Space Technology|Aviation Week]]'' melaporkan bahwa Lion Air berencana akan mendirikan [[perusahaan patungan]] dengan maskapai penerbangan regional Malaysia, [[Berjaya Air]], untuk mendirikan anak perusahaan di Malaysia. Namun, patungan ini dibatalkan setelah jelas AirAsia dan MAS melakukan kerja sama daripada bersaing.
Sejak 19 Juli 2011, Lion Air menghentikan penenggunaanpenggunaan 13 pesawatnya karena adanya sanksi karena kinerja ketepatan waktunya yang sangat buruk sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Kementerian Perhubungan mencatat OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari Januari hingga April 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.<ref>[http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dbc6c17187c477fd469d54482dd7001a&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Lion Air Should Grounded 13 Planes]</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/08/08/lion-batavia-pledge-improve-performance.html|title=Lion, Batavia pledge to improve performance|publisher=The Jakarta Post|accessdate=2012-02-17}}</ref> Di sisi lain, maskapai penerbangan yang menggunakan bandar udaraa Jakarta menghadapi penundaan yang cukup besar untuk jadwal mereka karena kemacetan di landasan pacu.<ref>[http://www.eturbonews.com/19651/some-solutions-decongest-jakarta-soekarno-hatta-airport]</ref>
Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan ini bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat [[Boeing 737 MAX]] dan 29 pesawat [[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]] dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.<ref name="cnn" />
|-
! <abbr title="Kelas pertama">P</abbr>
! <abbr title=kelasKelas bisnis>B</abbr>
! <abbr title=kelasKelas ekonomi>E</abbr>
! Total
|