Suku Betawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 790948 oleh 222.124.60.61 (Bicara)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
Sifat campur-aduk dalam [[dialek]] Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni [[Gambang Kromong]] yang berasal dari seni musik [[Tionghoa]], tetapi juga ada [[Rebana]] yang berakar pada tradisi musik [[Arab]], [[Keroncong Tugu]] dengan latar belakang [[Portugis]]-Arab,dan [[Tanjidor]] yang berlatarbelakang ke-[[Belanda]]-an.
 
==Kepercayaan==
Orang Betawi sebagian besar menganut agama [[Islam]]. Tetapi yang menganut agama [[Kristen]]; [[Protestan]] dan [[Katholik]] juga ada namun hanya sedikit sekali.
 
==Profesi==
Di [[Jakarta]], orang Betawi jarang sekali ditemukan dalam segala bidang pekerjaan yg besar. Sebagian besar mereka hanya bekerja sebagai supir angkot, penjual, tukang kayu. Beberapa orang Betawi yang sukses, mereka adalah bekerja sebagai pengusaha meubel, makanan dan sebagian kecil berkecimpung di bidang politik.
 
==Sejarah==