Bedholan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
wikify
Baris 1:
'''''Bedholan''''', menurut [[Ki Naryo Carito]] ([[almarhum|alm]].) seorang [[dalang]] senior dari [[KartosuraKartasura]] dan pengajar pedalangan pada [[ISI Surakarta|Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta]], adalah suatu cara seorang dalang dalam mencabut [[wayang]] dengan teknik tertentu. Teknik untuk mencabut wayang yang kecil cukup dengan dicabut saja, tetapi untuk wayang yang agak besar diperlukan bantuan jari kelingking untuk membantu menekan gedebog"batang" [[pisang]]. Sedangkan untukUntuk wayang besar/berat seperti raksasa bisa dilakukan dengan kedua tangan dalang.
 
Ada istilah yang maknanya hampir sama dengan ''bedholan'' dalam pergelaran wayang kulit purwa yaitu '''''bedhol jejer'''''. ''Bedhol jejer'' bisa diartikan suatu kegiatantindakan dalang dalamuntuk mengakhiri satu adegan tertentu, dimanadengan wayang satu persatu akanmencabut di(''bedholmbedhol''/cabut) wayang satu per satu. Bedhol jejer sebagai tanda berakhirnya suatu pertemuan resmi dalam suatu kerajaan, yang biasanya akan ditandai dengan permintaan [[gending]] oleh dalang dengan menggunakan ''[[sasmitosasmita]]'' tertentu. Dalam pergelaran wayang adadikenal istilahpula istilah bedholan, bedhol jejer, ''bodholan'' atau ''[[budhalan]]''.
 
Bedholan menurut Ki Naryo Carito (alm) seorang [[dalang]] senior dari [[Kartosura]] dan pengajar pedalangan pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta, adalah suatu cara seorang dalang dalam mencabut [[wayang]]dengan teknik tertentu. Teknik untuk mencabut wayang yang kecil cukup dengan dicabut saja, tetapi untuk wayang yang agak besar diperlukan bantuan jari kelingking untuk membantu menekan gedebog pisang. Sedangkan untuk wayang besar/berat seperti raksasa bisa dilakukan dengan kedua tangan dalang.
 
Ada istilah yang maknanya hampir sama dengan bedholan dalam pergelaran wayang kulit purwa yaitu bedhol jejer. Bedhol jejer bisa diartikan suatu kegiatan dalang dalam mengakhiri satu adegan tertentu, dimana wayang satu persatu akan di''bedhol''/cabut. Bedhol jejer sebagai tanda berakhirnya suatu pertemuan resmi dalam suatu kerajaan, yang biasanya akan ditandai dengan permintaan [[gending]] oleh dalang dengan menggunakan [[sasmito]] tertentu. Dalam pergelaran wayang ada istilah bedholan, bedhol jejer, bodholan atau [[budhalan]].
[[Kategori:Wayang kulit]]