Batu Batikam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 4:
'''Batu Batikam'' adalah salah satu benda cagar budaya bersejarah di
| author = Haluan
| year =
Baris 20:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> jika diartikan kedalam Bahasa [[Indonesia]], Batu Batikam berarti batu yang tertusuk.<ref name=f></ref> Menurut sejarah, lubang atau tusukan yang ada di tengah batu itu merupakan bekas dari tusukan [[keris]] [[Datuak Parpatiah Nan Sabatang]].<ref name="f">{{id}} {{cite journal
| author = Antara SumBar
| year =
Baris 36:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Luas situs cagar budaya Batu Batikam adalah 1.800
| author = Padang Today
| year =
Baris 52:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref>
| author = EO Community
| year =
Baris 68:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Batu batikam merupakan batu tertusuk yang melambangkan pentingnya perdamaian dan musyawarah-mufakat dalam kehidupan masyarakat [[Minangkabau]].<ref name="a">{{id}} {{cite journal
| author = Pelangi Holiday
| year =
Baris 87:
== Keunikan ==
Batu ini dinamakan batu batikam atau batu tertusuk adalah karena adanya bekas tusukan pada bagian batu tersebut.<ref name=a></ref> Secara logika, hal ini mungkin sulit diterima oleh akal mengingat batu adalah sebuah benda yang sangat keras sehingga tidak mungkin untuk ditusuk dan menyisakan sebuah lobang yang tembus.<ref name=a></ref>
Menurut cerita yang diyakini masyarakat setempat, Batu Batikam merupakan bekas tusukan [[keris]] milik Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang menjadikan batu batikam sebagai simbol perdamaian antar pemimpin yang berkuasa pada masa itu.<ref name=a></ref>
Cerita lain menyatakan bahwa peninggalan [[sejarah]] ini dahulu kala merupakan suatu tempat [[musyawarah]] para kepala suku.<ref name=a></ref> Hal lain yang menambah keunikan Batu Batikam adalah adanya sebuah pohon [[beringin]] yang sangat besar
== Sejarah ==
Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan [[Datuak Katumanggungan]] adalah dua orang saudara yang berlainan
Datuak Parpatiah menginginkan masyarakat diatur dalam semangat yang [[demokratis]], atau dalam tatanannya,
Untuk menghindari pertikaian dan tidak saling melukai, Datuak Parpatiah dan Datuak Katumanggungan kemudian menikam [[batu]] tersebut dengan keris sebagai pelampiasan emosinya.<ref name=b></ref>
Maka dari itu Batu Batikam memiliki sebuah lubang yang menembus dari arah sisi depan dan belakang.<ref name="b">{{id}} {{cite journal
| author = Andy Febrian
Baris 115:
</ref>
Meskipun terkesan menyeramkan, namun Batu Batikam menjadi salah satu lokasi wisata yang masih menarik minat wisatawan.<ref name=a></ref> Selain memiliki keunikan yag membuat wisatawan penasaran, batu ini juga dinilai mengandung unsur pelajaran, pengetahuan dan hikmah tentang pentingnya perdamaian.<ref name=a></ref>
Hingga saat ini, pendapat yang berbeda antara Datuk Parpatih nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan masih terlihat dari adanya dua keselaran di Minangkabau, yakni
== Lokasi ==
Baris 140:
== Refernsi ==
{{reflist}}
[[Kategori: Sejarah]]
[[Kategori: Prasasti]]
[[Kategori: Tempat Wisata]]
[[Kategori: Indonesia]]
|