Balaupata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: BP2014 |
Tag: BP2014 |
||
Baris 19:
== Kegunaan Patung Balaupata ==
[[Berkas:Patung Balaupata.jpg|thumb|250px|right|Patung Balaupata]]
Dalam kehidupan Masyarakat biasanya [[patung]] Cingkarabala dan Balaupata dapat dimaknai sebagai tulak bala (menghalau bahaya) agar tidak mengganggu atau mencelakai penghuni bangunan yang bersangkutan.<ref name="internet2">{{cite web|author=herjaka|url=http://www.tembi.org/majalah-prev/2007-11-001.htm|title=GUPALA Nyelonong dalam Festival Ketoprak|accessdate=14 mei 2014}}</ref> Demikian dengan memahamkan para anak muda pada kesenian ketoprak dapat diartikan sebagai tulak bala terhadap pengaruh budaya asing yang semakin gencar masuk ke [[Indonesia.]]<ref name="internet2"/> Dalam konteks Kerajaan di [[Jawa]] dahulu, Balupata dan Cingkarabala ini dijadikan patung-patung penjaga istana, yang diletakkan dikanan-kiri pintu [[gerbang]] [[istana]] dengan demikian diyakini bahawa istana dijaga kuat sehingga aman.<ref name="internet3">{{cite web|title=Sejarah dan Misteri Pulau Jawa Kuno di masa lalu|url=http://www.inilahduniakita.net/2013/11/sejarah-dan-misteri-pulau-jawa-kuno-di.html|accessdate= 14 mei 2014}}</ref> Kemudian juga dengan penggunaan simbol patung kedua dewa kembar ini, maka dalam memasuki istana tidak mudah karena banyak rintangan yang harus dilalui.<ref name="skripsi">{{cite book|author= Radhita Yuka Heragoen|title= Aspek-aspek Simbolik Gunungan Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta, dalam Skripsi |page=31|publisher= Universitas Indonesia|location=Jakarta}}</ref> Bahkan yang mempunyai niat baik yang bisa masuk.<ref name="skripsi"/>
|