Hokkaido Consadole Sapporo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- milyar + miliar)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun )
Baris 28:
 
===Toshiba S.C. (1935–1995)===
Sejarah Consadole berawal dari tahun 1935 ketika '''Klub Sepak bola [[Toshiba]] Horikawa-cho''' dibentuk di [[Kawasaki, Kanagawa]]. DiPada tahun 1980, klub ini mengganti namanya menjadi '''Toshiba Soccer Club''' dan berhasil promosi ke Divisi Utama [[JSL]] tahun 1989. Klub ini memutuskan bermain di kompetisi model baru [[Divisi 1 JFL]] pada tahun 1992. Musim 1995 merupakan musim terakhir klub ini bermain dengan memakai nama Toshiba S.C.
 
Toshiba sebagai pemilik klub hendak memindahkan markas ke kota lain yang lebih kondusif mengingat klub lain yang di waktu itu lebih terkenal [[Tokyo Verdy 1969|Verdy Kawasaki]] juga bermarkas di kota sama. (Sejak Verdy memindahkan kandangnya ke [[Chōfu, Tokyo|Chōfu]], Tokyo sebelah barat dan mengganti namanya menjadi Tokyo Verdy 1969, klub profesional yang ada di kota itu tinggal [[Kawasaki Frontale]], yang dimiliki perusahaan [[Fujitsu]].
Baris 45:
Tahun 1999, [[Takeshi Okada]], bekas pelatih [[Tim nasional sepakbola Jepang|timnas Jepang]] ditunjuk sebagai pelatih klub. Langkah ini dilakukan untuk membawa klub kembali masuk ke Divisi 1 J. League. Sayangnya, usaha ini gagal karena mereka hanya finis di posisi ke-5. Di sektor keuangan, hutang yang membengkak yang jumlahnya mencapai 3 miliar yen membuat klub di ambang kebangkrutan.
 
Tahun 2000, pemotongan anggaran besar-besaran dilakukan. Akibat kebijakan ini, kedelapan pemain pinjaman kerap diturunkan sebagai stater. Strategi tersebut berhasil. Klub berhasil menjuarai [[Divisi 2 J. League]] dan kembali promosi ke Divisi 1 J. League. DiPada tahun itu juga, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, klub mampu membukukan keuntungan sepanjang tahun.
 
Tahun 2001, klub finis di posisi 11 Divisi 1 Liga Jepang. Meski begitu di akhir musim kompetisi, klub gagal mempertahankan Okada untuk membaharui kontrak. Beberapa pemain penting klub juga memutuskan pindah. DiPada tahun 2002, klub berada di posisi terbawah dan terdegradasi ke Divisi 2 Liga Jepang untuk kedua kalinya.
 
Tahun 2003, klub mencoba masuk dalam jajaran papan atas klasemen dengan belanja banyak pemain, tapi performa klub tidak maksimal. Mereka finis di posisi ke-9. Hutang klub kembali membengkak mencapai 3 miliar yen lebih.