Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 67:
 
== Pertempuran Bojong Kokosan ==
[[Berkas: BK1.jpg|thumb|leftright|200px250px|Suasana Pertempuran Bojong Kokosan]]
Terjadinya [[Pertempuran Bojong Kokosan]] dimulai ketika pasukan tentara [[Inggris]], [[Ghurka]], dan [[NICA]] sebanyak satu batalyon berusaha masuk ke [[Sukabumi]].<ref name=c></ref> Adapun tujuan tentara sekutu memasuki wilayah Sukabumi diantaranya:
*Mengambil tawanan [[Jepang]] di daerah [[Sukabumi]] dan sekitarnya
Baris 73:
*dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]].<ref name=b></ref>
 
[[Peristiwa Bojongkokosan]] merupakan salah satu faktor penyebab dari pada peristiwa [[Bandung Lautan Api]], pada 24 Maret 1946.<ref name=b></ref> Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Bandung,]] merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.<ref name=b></ref>
 
Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode. Periode pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945. Dan periode kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946. Pertempuran Bojong Kokosan berawal dari berita yang diterima prajurit TKR Sukabumi di Pos [[Cigombong]]<ref name=b></ref> tentang kedatangan tentara Inggris, Gurkha, dan NICA yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi. Pimpinan KOMPI III saat itu, Kapten Murad dan laskar rakyat SUkabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir (tebing) utara dan selatan jalan di Bojongkokosan.<ref name=b></ref> Penghadangan yang dilakukan oleh rakyat Sukabumi dan Tentara Keamanan Rakyat atau TKR ini menyebabkan terjadinya pertempuran sengit yang dikenal dengan nama [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name="c">{{id}} {{cite journal
Baris 91:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Barisan pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat oleh senjata rampasan dari tentara [[Jepang]].<ref name=b></ref> Selain penghadanganpasukan lajuTKR, kendaraanpenhadangan pasukanterhadap sekutu juga dilakukan pasukan [[TKR]],oleh laskar rakyat Sukabumi seperti [[Barisan Banteng]] pimpinan Haji Toha, Hisbullah pimpinan Haji Akbar dan [[Pesindo]] spontan ikut bergabung.<ref name=b></ref> Penghadangan ini terjadi sepanjang 81 kilometer. Dimulai dari daerah [[Cigombong, Bogor]] sampai dengan [[Ciranjang, Cianjur]].
[[Berkas: BK2.jpg|thumb|rightleft|200px|Tentara Sekutu dalam Pertempuran Bojong Kokosan]]
 
MerekaPertahanan pasukan sekutu diperkuat dengan puluhan [[tank]], [[panser]] wagon, dan truk berisi ribuan pasukan [[Gurkha]].<ref name=b></ref> Konvoi ituyang dilakukan pasukan sekutu berhasil masuk ke garis pertahanan TKR. Saat mendekati tebing Bojong kokosan, pejuangpasukan danTKR rakyatsegera melepaskan tembakan.<ref name=b></ref> Pasukan TKR dan laskar rakyat melakukan penyerangan secara sporadisserangan.<ref name=b></ref>
Menyadari ada serangan, pasukan sekutu bersenjatakan peralatan perang modern melakukan pembalasan.<ref name=b></ref> Mereka membombadir pertahanan pejuang dengan tank baja dan senapan mesin.<ref name=b></ref> Balasan serangan sekutu membuat pertahanan pejuang menjadi sasaran lesatan peluru dan [[mortir]].<ref name=b></ref>
Para pejuang berhasil lolos setelah beberapa jam melakukan penyergapan.<ref name=b></ref> Mereka meloloskan diri dari serangan balasan setelah hujan deras disertai kabut mengguyur kawasan itu.<ref name=b></ref>
Melihat pejuang berhasil lolos, pasukan sekutu marah dan menyerang dengan membabi buta.<ref name=b></ref> Karena tidak terima, pejuang dan laskar rakyat kembali melakukan penyerangan terhadap konvoi tentara sekutu yang diboncengi tentara Belanda.<ref name=b></ref>
 
MenyadariPasukan adatentara serangan,sekutu pasukan sekutuyang bersenjatakan peralatan perang modern melakukan pembalasan.<ref name=b></ref> Merekasegera membombadir pertahanan pejuang dengan tank baja, mortir, dan senapan mesin.<ref name=b></ref> BalasanNamun, tentara TKR berhasil melloloskan diri dari serangan sekutu membuatsetelah pertahananterjadinya pejuanghujan menjadideras sasarandisertai lesatankabut pelurumengguyur dankawasan [[mortir]]Bojong Kokosan.<ref name=b></ref>
[[Berkas: BKK2.jpg|thumb|left|200px|Pembumihangusan komplek pemukiman Cina di Sukabumi]]
 
Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan Cianjur seperti Ungkrak, Selakopi, Cikukulu, Situawi, Ciseureuh hingga Degung.<ref name=b></ref> Perang juga meluas hingga lintasan Ngaweng, Cimahpardi, Pasekon, Sukaraja, hingga Gekbrong di perbatasan Sukabumi-Cianjur.<ref name=b></ref>
Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke Bandung itu dibuat gentar.<ref name=b></ref> Akhirnya komandan sekutu mengajak berunding dengan pemimpin TKR dan pemerintah setempat.<ref name=b></ref> Diwakili Komadan Resimen III, Letnan Kolonel (Letkol) ''Edi Sukardi'', akhirnya disetujuilah usulan gencatan senjata.<ref name=b></ref>
Hanya saja, gencatan senjata hanya berlangsung sehari.<ref name=b></ref> Tentara sekutu melakukan tindakan tidak terpuji.<ref name=b></ref> Tepat 10 Desember 1945, tentara sekutu kembali membombardir Kecamatan Cibadak.<ref name=b></ref> Pengeboman itu tercatat dalam majalah [[Belanda]] ''Fighting Cocks'' karangan [[Kolonel Doulton]].<ref name=b></ref> Serangan pesawat-pesawat tempur itu bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang [[Perang Dunia II]].<ref name=b></ref> Sekutu melakukan pengeboman udara setelah mengetahui puluhan tetaranya tewas di tangan pejuang dan rakyat.<ref name=b></ref>
Pada persitiwa itu, 73 pejuang gugur (nama-nama pejuang sebagian tercatat di [[Palagan Bojong Kokosan]]).<ref name=b></ref> Selama dua jam, para pehlawan gagah berani itu menyergap konvoi militer Inggris yang dikawal beberapa tank jenis Stuart.<ref name=b></ref> Konvoi dihadang pasukan Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat Sukabumi.<ref name=b></ref>
 
[[Berkas: BKK2.jpg|thumb|left|200px250px|Pembumihangusan komplek pemukiman Cina di Sukabumi yang dilakkan oleh tentara Sekutu]]
Tercatat, 50 orang pasukan sekutu ([[Inggris]]) tewas, 100 lainnya terluka, dan 30 tentara hilang.<ref name=d></ref>
 
Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan [[Cianjur]] seperti [[Ungkrak]], [[Selakopi]], [[Cikukulu]], [[Situawi]], [[Ciseureuh]] hingga [[Degung]].<ref name=b></ref> Perang juga meluas hingga lintasan [[Ngaweng]], Cimahpardi[[Cimahpar]], [[Pasekon]], [[Sukaraja]], hingga [[Gekbrong]] di perbatasan Sukabumi-Cianjur.<ref name=b></ref>
 
Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke Bandung itu dibuat gentar.<ref name=b></ref> Akhirnya, komandanKomandan sekutu mengajak berunding dengan pemimpin TKR dan pemerintah setempat untuk berunding.<ref name=b></ref> Diwakili Komadan Resimen III, Letnan Kolonel (Letkol) ''[[Edi Sukardi'']], akhirnya disetujuilah usulan gencatan senjata disetujui.<ref name=b></ref>
 
Hanya sajaTetapi, gencatan senjata itu hanya berlangsung sehari.<ref name=b></ref> TentaraPada sekutu melakukan tindakan tidak terpuji.<ref name=b></ref> Tepattanggal 10 Desember 1945, tentara sekutu kembali membombardir Kecamatan Cibadak.<ref name=b></ref> Pengeboman itu tercatat dalam majalah [[Belanda]] ''Fighting Cocks'' karangan [[Kolonel Doulton]].<ref name=b></ref> Serangan pesawat-pesawat tempur itu bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang [[Perang Dunia II]].<ref name=b></ref> Sekutu melakukan pengeboman udara setelah mengetahui puluhan tetaranya tewas di tangan pasukan TKR.<ref name=b></ref> Pada persitiwa pengeboman itu, 73 pejuang danmeninggal rakyatdunia. Sebagian nama pejuang yang gugur dalam [[Pertempuran Bojong Kokosan]] tercatat di tugu [[Palagan Bojong Kokosan]].<ref name=b></ref>
Tidak hanya gugur, Peristiwa Bojong Kokosan juga menewaskan dan melukai ratusan rakyat sipil.<ref name=d></ref> Ratusan rumah hancur setelah Angkatan Udara Inggris ([[Royal Air Force]]) melakukan serangan balasan.<ref name=d></ref> Sekutu mengebom beberapa desa di Kompa, Parungkuda, dan Cibadak hingga hancur dan rata dengan tanah.<ref name="d">{{id}} {{cite journal
| author = Iwan Sumatri
Baris 123:
}}
</ref>
[[Berkas: BK2.jpg|thumb|right|200px|Tentara Sekutu dalam Pertempuran Bojong Kokosan]]
 
Pertempuran Bojong Kokosan telah mengakibatkan banyak korban jiwa baik dari pihak sekutu, maupun pihak TKR. Pada pertempuran periode pertama tidak satu pun prajurit TKR yang gugur. Sementara, di pihak sekutu telah mengakibatkan 50 orang meninggal dunia, 100 orang luka berat, dan 30 pasukan menyerah.<ref name=b></ref> Pada pertempuran periode kedua, 73 orang prajurut TKR dinyatakan meninggal dunia.<ref name=b></ref>
 
 
[[Pertempuran Bojong Kokosan]] membawa efek yang besar terhadap keikutsertaan tentara Sekutu di Indonesia dimata publik.<ref name=e></ref> Di Inggris sendiri dibahas dalam kongres parlemen dimana mayoritas publik dan parlemen menolak Inggris terlibat lebih lanjut dalam pertempuran [[Indonesia]] dengan Belanda dan menghormati keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka seperti yang terjadi dalam persitiwa 10 November 1945 di [[Surabaya]] 1 bulan sebelumnya, hal ini merupakan salah satu faktor yang mempersingkat kehadiran tentara Inggris di Indonesia.<ref name="e">{{id}} {{cite journal
| author = Bogor Heritage
| year =