Pengambilan nama KING (Raja) diambil dari Raja Majapahit Bhre Kertabumi Wijaya atau disebut Brawijaya V, ayahandaMertua dari Pangeran Buwono Keling Pendiri Kota Pacitan yang menikahi putri kedhaton Rara Toh Gati. Brawijaya V juga ayahanda dari R. Kalak yang menetap di Desa Kalak Donorojo Pacitan, sekaligus ayah R.Patah raja Demak Bintoro dan Lembu Kanigoro (Bathara Kathong Ponorogo). Sementara pengambilan nama QUEEN (Ratu) saya ambil dari Mitos/Legenda Kanjeng Ratu Kidul yang akrab di Pesisir Laut Selatan Jawa yang melekat di kehidupan sehari-hari masyarakat Pacitan. Pengambilan nama Prince (Pangeran) saya ambil dari Pangeran Buwono Keling pendiri Kota Pacitan, yang melarikan diri dari kejaran pasukanserangan Demakpemberontakan Girindra Wardhana (menantu BrawijayaV) saat Majapahit runtuh. Girindra Wardhana menjadi Brawijaya VI TH. 1478-1498. Keturunan Barawijaya V (Bhre Kertabhumi) kocar kacir banyak yang melarikan diri dari kedhaton menuju tempat-tempat yang dianggap aman termasuk Pacitan (Alas Cit Wengker bagian selatan). Membuka wilayah Hutan Pacitan menjadi sebuah pemukiman untuk ditinggali. PengambilanGirindra namaWadhana Princesstewas (Putri)ditangan berasalR.Udara dariputra keindahanPatih warnaTahan. putih,R yangUdara mengingatkanmegangkat sayadiri kepadamenjadi PutriBrawijaya SaljuVII (Snowyang White)akhirnya tewas oleh pasukan Demak.
Pada Masa perluasan wilayah Demak memasuki Wengker dipimpin Bathara Kathong, Bathara Kathong megutus Ampok Boyo ( Ki Ageng Posong) dan Menak Sopal ke Pacitan. Buwono Keling tidak mau tunduk dibawah kuasa utusan saudara mudanya, hingga akhirnya tewas di tangan para utusan tersebut. Pengambilan nama Princess (Putri) berasal dari keindahan warna putih, yang mengingatkan saya kepada Putri Salju (Snow White).
