Samatha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
Sang Buddha dikatakan telah mengidentifikasi dua kualitas mental yang penting yang muncul dari praktek meditasi yang sehat:
*Samatha, kediaman yang tenang, yang memantapkan, menyusun, menyatukan dan memusatkan pikiran;
*Vipassana, wawasan, yang memungkinkan seseorang untuk melihat, mengeksplorasi dan melihat "formasi" (fenomena yang terkondisi berdasarkan lima kelompok).<ref>[http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.094.than.html AN 4.94]</ref>
Sang Buddha dikatakan telah memuji ketenangan dan wawasan sebagai sarana untuk mencapai keadaan ''nibbana'' (Pali; Skt.: ''[[Nirwana]]''.) yang tidak terkondisi. Sebagai contoh, dalam ''Kimsuka Tree Sutta'', Sang Buddha memberikan kiasan yang rumit di mana ketenangan dan wawasan adalah "sepasang pembawa berita yang cepat" yang menyampaikan pesan dari nibbana melalui [[
Dalam ''Four Ways to Arahantship Sutta'', Ven. Ānanda melaporkan bahwa orang-orang mencapai tingkat kesucian [[arahat]] menggunakan kekekalan dan wawasan yang tenang melalui salah satu dari tiga cara berikut:
Baris 35:
Demikian pula, mengacu pada MN 151, ay. 13-19, dan AN IV, 125-27, Ajahn Brahm (yang, seperti Bhikkhu Thanissaro, dalam Tradisi Hutan Thailand) menulis bahwa
:“Beberapa tradisi berbicara tentang dua jenis meditasi, meditasi wawasan (vipassana) dan meditasi ketenangan (''samatha''). Bahkan keduanya adalah aspek tak terpisahkan dari proses yang sama. Ketenangan adalah kebahagiaan yang damai yang lahir dari meditasi; wawasan adalah pemahaman yang jelas yang lahir dari meditasi yang sama. Ketenangan mengarah pada wawasan dan wawasan menyebabkan ketenangan.”<ref>Brahm (2006). ''Mindfulness, Bliss, and Beyond''. Wisdom Publications, Inc. hal. 25. ISBN 0-86171-275-7.</ref>
== Rujukan ==
<references />
|