Pembunuhan Huang Na: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 13:
==Pengadilan Took==
 
Pengadilan 14 hari Took dimulai pada tanggal 11 Juli 2005 sebelum Hakim [[Lai Kew Chai]] di Pengadilan Tinggi.<ref name="realt"/><ref name="lured"/> Pengadilan menghadirkan 76 saksi, sebuah video yang memperlihatkan Took melakukan pembunuhan, [[identifikasi forensik|hasil forensik]] dan [[otopsi]] yang menemukan sejumlah memar pada kepala Huang Na. Berdasarkan pada penyelidikan, jaksa menyatakan bahwa Took membawa Huang Na ke ruang toko, kemudian menanggalkan pakaian dan melancarkan serangan seksual kepadanya. Setelah mencekik dan menginjaknya sampai tewas, ia memasukkan tubuhnya ke dalam sembilan lembar kantong plastik dan kemudian dimasukkan dalam kotak kardus tertutup.<ref name="lured"/><ref name="mango">"A bag of mangoes led Huang Na to her death", ''TODAY'', 12 Juli 2005.</ref> Pembela bersandar pada klaim ''diminished responsibility''. Psikiatris R. Nagulendran berpendapat bahwa Took merupakan seorang pengidap [[Skizofrenia]], pada beberapa perilakunya, seperti memberikan senyuman kepada dirinya sendiri dan berbicara dengan roh, yang diluar kendali dan ia tidak memiliki motif untuk membunuh – Nagulendran juga berkata bahwa kisah Took mengenai tiga pria Tionghoa adalah sebuah delusi.<ref name="dpp"/>
 
Pada 27 Agustus 2005, Hakim Lai menyatakan bahwa Took bersalah pada peristiwa tersebut dan memutuskannya untuk dihukum mati.<ref name="std"/> Dalam pengadilannya, Hakim Lai menyatakan bahwa Took tidak memiliki riwayat mental tak normal, perilaku yang disebutkan pembela merupakan "bukanlah perilaku abnormal" dan pembunuhan tersebut merupakan "jelas-jelas merupakan perilaku tak berperasaan dan pemikiran yang diperhitungkan". Hakim Lai juga mengatakan bahwa dalam kasus ini tidak perlu menentukan motif dari pembunuhan tersebut atau apakah kekerasan seksual telah terjadi.<ref>"Why hang him?", ''The New Paper'', 28 Agustus 2005.</ref> Took mengajukan [[banding]] terhadap keputusan hukuman mati tersebut, namun [[Dewan Banding Singapura]] memutuskan untuk tetap pada keputusan semula pada Januari 2006. Ia kemudian mengumpulkan 35,000 tanda tangan dan meminta [[grasi]] kepada [[Presiden Singapura|Presiden]] [[S. R. Nathan]], yang ditolak pada Oktober 2006, setelah ia digantung.<ref>"Took's clemency plea rejected", ''TODAY'', 24 Oktober 2006.</ref>