Sukanto Tanoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = Sukanto Tanoto<br/>{{linktext|陳|江|和}}<ref name="forbeschina">http://www.forbeschina.com/list/988</ref><ref name="teo">{{cite news| title=From rags to US$2.8b fortune |publisher=Business Times Singapore |author=Laurel Teo |date=2007-04-07 |accessdate=2007-10-15 |url=http://www.rgmi.com/index.php/component/option,com_docman/Itemid,/task,doc_download/gid,8/ |archiveurl = http://web.archive.org/web/20070705183323/http://www.rgmi.com/index.php/component/option,com_docman/Itemid,/task,doc_download/gid,8/ <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 2007-07-05}}</ref>
|image =
|imagesize =
Baris 24:
|religion =
}}
{{Infobox Chinese
| title= Sukanto Tanoto<br /><small>([[Chinese Indonesian name]])</small>
| t={{linktext|陳|江|和}}
| s={{linktext|陈|江|和}}
| p=Chén Jiānghé
| showflag=jyp
}}
'''Sukanto Tanoto''' ({{zh|first=t|s={{linktext|陈|江|和}}|t={{linktext|陳|江|和}}|p=Chén Jiānghé}}; 25 December 1949)<ref name="teo" /> merupakan pengusaha [[Indonesia]] yang memulai usaha di industry pengolahan kayu. Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar 2,3 milyar dollar.<ref name="forbes2013">{{cite web|date=November 2013|title=Indonesia's 50 Richest List|url=http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/list/|publisher=Forbes|language=|last=|first=|accessdate=29 April 2014}}</ref><ref name="forbes2008">{{cite web| publisher=The Jakarta Post |url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/07/five-indonesians-039forbes039-rich-list.html |date=2008-03-08 |accessdate=2008-03-13 |title=Five Indonesians on 'Forbes' rich list}}</ref> Berawal sebagai pemasok peralatan dan kebutuhan bagi perusahaan minyak negara [[Pertamina]], Sukanto Tanoto merintis usaha di bidang kehutanan pada tahun 1972.<ref name="Forbes2006">{{cite web| publisher=[[Forbes]] |url=http://www.forbes.com/lists/2006/80/06indonesia_Sukanto-Tanoto-family_USK7.html |title=Sukanto Tanoto and family |date=2006-08-06 |accessdate=2007-10-15}}</ref> Kepentingan bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI), yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas. <ref name="FortuneIndonesia">{{cite web|date=June 24, 2012|title=THE PULP & PAPER KING SHARES HIS STORY|url=http://www.rgei.com/files/media_releases/Fortune%20Indonesia%20Magazine%20article%20-%20English%20translation.pdf|publisher=Fortune Indonesia|language=|last=Ratnasari a|first=Evi|accessdate=28 April 2014}}</ref>
==
Lahir di Belawan, [[Medan]] pada hari [[Natal]] 1949, Sukanto Tanoto merupakan anak tertua dari tujuh laki-laki bersaudara.<ref name="teo"/> Ayahnya adalah seorang imigran dari kota [[Putian]], provinsi [[Fujian]], daratan Tiongkok. Pada tahun 1966, Sukanto Tanoto terpaksa berhenti sekolah setelah sekolah Tiongkok pada waktu itu ditutup oleh rejim [[Orde Baru]], Presiden [[Suharto]]. Dia tidak dapat meneruskan sekolah ke sekolah nasional karena ayahnya masih berkewarganegaraan Tiongkok.<ref name="teo"/>
Setelah sang ayah meninggal secara mendadak, Sukanto Tanotolah yang harus menjalankan bisnis keluarga. Secara bertahap Sukanto Tanoto mengembangkan bisnisnya mulai dari perdagangan umum hingga memenangkan kontrak-kontrak bisnis pembangunan jaringan pipa gas internasional. Pada saat terjadi krisis minyak di tahun 1972 yang menyebabkan harga minyak dunia melambung, Sukanto Tanoto mendapatkan keuntungan dari bisnis kliennya yang berkembang secara pesat. Dengan tambahan modal usaha, Sukanto Tanoto mengalihkan perhatiannya pada bisnis yang berbeda di tahun 1973, pada saat itu Indonesia menjadi pengekspor kayu log ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi plywood, sebelum diimpor kembali ke Indonesia dengan harga yang mahal.<ref name="teo"/>
Sukanto Tanoto melihat situasi tersebut sebagai peluang untuk membangun sendiri pabrik pengolahan kayu di Indonesia. Namun, untuk merealisasikan hal itu, dia membutuhkan ijin. Di zaman pemerintahan Presiden Suharto, ijin-ijin tersebut hanya bisa diperoleh dari para pejabat yang merupakan mantan Jenderal TNI. Sukanto Tanoto dipaksa untuk bekerja bersama seorang Jenderal yang memberikannya restu untuk membangun sebuah pabrik plywood pertama di Indonesia. Pejabat tersebut kemudian yakin akan potensi yang besar dari sebuah pabrik pengolahan kayu setelah melihat pabrik tersebut selesai dibangun olehnya. Dengan berdirinya pabrik pengolahan kayu tersebut terbukalah peluang nilai tambah bagi ekonomi Indonesia serta penciptaan lapangan kerja. Pabrik tersebut diresmikan oleh Presiden Suharto dan mulai beroperasi pada tahun 1975.<ref name="teo"/>
Sukanto Tanono merupakan pengusaha otodidak dan tidak menyelesaikan pendidikan formal di bangku sekolah. Beliau belajar bahasa Inggris kata demi kata menggunakan kamus bahasa Tiongkok – Inggris dan akhirnya mampu mengikuti sekolah bisnis di Jakarta pada pertengahan tahun 1970. Beliau kemudian melanjutkan belajar di INSEAD di Fontainebleau, Perancis. <ref name="teo"/>
Pada tahun 1997, Sukanto Tanoto memilih menetap di [[Singapura]] bersama keluarganya, dan mendirikan kantor pusatnya di sana.<ref name="FortuneIndonesia"/> Sukanto Tanoto tetap merupakan warga negara dan memegang paspor Indonesia. <ref name="teo"/>
== Aktivitas Bisnis ==
Kepentingan bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI). Grup bisnis tersebut memiliki jumlah karyawan lebih dari 50.000 orang yang tersebar di seluruh dunia dengan total aset lebih dari 15 milyar dolar, yang meliputi empat area bisnis utama: pulp dan kertas (APRIL), agro industri (Asian Agri), dissolving wood pulp dan viscose staple fibre (sateri Holdings Limited) dan pengembangan sumber daya energy (Pacific Oil & Gas). <ref name="FortuneIndonesia"/> APRIL harus menghadapi kontroversi tentang konservasi yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan alam di Sumatera.<ref>ABC Foreign Correspondent |url=http://www.abc.net.au/foreign/content/2011/s3283804.htm</ref><ref>Indonesian Paper Giant APRIL’s Certification Status Suspended |url=http://ran.org/indonesian-paper-giant-april%E2%80%99s-certification-status-suspended#ixzz2Hr7K3lFj</ref> Kontroversi tersebut menyebabkan perusahaan mengundurkan diri dari keanggotaan [[Forest Stewardship Council]] di April 2010. Pada September 2011, [[Fuji Xerox]]menghentikan menjual kertas yang diproduksi oleh APRIL. Perusahaan membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk mengimplementasikan praktik-praktik mitigasi perubahan iklim dan mendukung upaya-upaya pembangunan berkelanjutan. |url=http://www.fujixerox.com/eng/company/ecology/topics/2011/0901_april.html</ref> The company has denied the claims, stating it has a commitment to implement practices that mitigate climate change and promote sustainability.<ref name="business2">{{cite web|date=November 2011|title=APRIL’s commitment to being part of the "sustainability solution"|url=http://www.aprilasia.com/images/pdfs/APRIL%27s%20commitment%20to%20being%20part%20of%20the%20sustainability%20solution%20-%20by%20AJ%20Devanesan,%20COO%20APRIL.pdf|publisher=|language=|last=Devanesan|first=A.J.|accessdate=28 April 2014}}</ref>
=== Kegiatan Pilantropi ===
Sukanto Tanoto menyadari pentingnya program-program tanggung jawab sosial perusahaan dijalankan di wilayah perusahaan beroperasi. <ref name="teo"/> Melalui Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), Sukanto Tanoto membangun sekolah-sekolah, mendirikan program pertanian terpadu yang mengajarkan masyarakat desa untuk menjalankan praktik pertanian alternatif dan tidak lagi melakukan praktik penebangan dan pembakaran lahan. Selain itu, perusahaan menyampaikan laporan program pembangunan berkelanjutan kepada lembaga swadaya masyarkat, seperti kepada [[WWF]], setelah lembaga tersebut menyampaikan masukan tentang konservasi hutan di Riau.<ref>{{cite news| publisher=The Jakarta Post| title=Pulp mills put heavy pressure on forests: Study | url=http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20020209.J04 |date=2002-02-09 |accessdate=2007-10-15 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20071117043333/http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20020209.J04 <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 2007-11-17}}</ref>
Sukanto Tanoto juga mendirikan Tanoto Foundation,<ref>[http://www.tanoto-foundation.or.id The Tanoto Foundation]</ref> yang memberikan penghargaan professorship awards. Di tahun 2007, award senilai 130 ribu dolar diberikan kepada dua peneliti Indonesia untuk melakukan penelitian teknologi yang memiliki kewajiban sosial.<ref>{{cite news| publisher=The Jakarta Post| title=RI not giving enough toward research and development| date=2007-09-08 | accessdate=2007-03-13 | url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/08/09/ri-not-giving-enough-toward-research-and-development.html-0 }}</ref>
Tanoto Foundation (TF) menyumbang pembangunan perpustakaan [[INSEAD]] di [[Singapura]] pada 2005, yang kemudian diberinama Tanoto Library. TF juga mendanai program professor di bidang [[metabolisma]] dan [[endokrinologi]] di [[Duke-NUS Graduate Medical School]] di [[Singapura]] dan merupakan donor regular bagi [[Carnegie Mellon]], untuk mendanai Tanoto Professor of Electrical and Computer Engineering.<ref>http://www.carnegiemellontoday.com/article.asp?aid=277</ref>
* {{id}} [http://www.sukantotanoto.net Biografi rasmi Sukanto Tanoto]▼
{{DEFAULTSORT:Tanoto, Sukanto}}
Baris 99 ⟶ 60:
==Referensi==
{{Reflist}}
==Link Eksternal==
▲*
* [http://www.rgmi.com/ RGM International official website].
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Orang terkaya di dunia menurut Forbes]]
|