D. Djajakusuma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 74:
Setelah akhir masanya dengan Perfini, Djajakusuma kembali aktif dalam kesenian tradisional.
 
Djajakusuma membantu mempromosikan jenis-jenis kesenian seperti [[Betawi people|Betawi]] [[lenong]] dari [[suku Betawi]] dan [[ludruk]] dari [[suku Jawa]] selama beberapa tahun.<ref>{{harvnb|Kompas 1987, Budayawan D. Djajakusuma}}; {{harvnb|Kadarjono|1970|p=25}}</ref>
 
Pada 1971, ia menyutradarai film terakhir-nya yakni ''Api di Bukit Menoreh'' dan ''[[Malin Kundang (film)|Malin Kundang (Anak Durhaka)]]''. Film yang pertama, diluncurkan oleh Penas Film Studio dan berdasarkan pada sebuah novel karya Singgih Hadi Mintardja, menceritakan parap prajurit dari [[Kerajaan Pajang]] dalam pertempuran mereka melawan para prajurit dari kerajaan Jipang.{{sfn|Hoerip|1995|pp=49–50}} Film yang kedua adalah sebuah adaptasi dari [[Malin Kundang|legenda Melayu]] dengan nama yang sama.{{sfn|Darmawi 1982, Djadoeg Djajakusuma}} Dibintangi oleh [[Rano Karno]] dan Putu Wijaya sebagai karakter utama
 
===Tahun-tahun terakhir dan kematian===