Peninjauan kembali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merubah huruf kecil Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler |
k menghilangkan tanda " Tag: BP2014 |
||
Baris 11:
Istilah Peninjauan Kembali dalam perundang-undangan [[nasional]] mulai dipakai pada [[Undang-Undang]] No 19 tahun 1964 tentang ketentuan pokok [[kekuasaan kehakiman]].<ref name="badilag">{{cite web|url=http://www.badilag.net/data/ARTIKEL/PROBLEMATIKA%20PK%20PADA%20PERKARA%20PERCERAIAN%20DI%20PA-1.pdf|title=Problematika Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan Kembali (PK) Pada Perkara Perceraian Di Peradilan Agama |author=Taufik Rahayu Syam|publisher=Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama|year=|accessdate=15 Mei 2014}}</ref> Dalam pasal 15 undang-undang tersebut disebutkan bahwa ''Terhadap putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dapat dimohon peninjauan kembali, hanya apabila terdapat hal-hal atau keadaa-keadaan, yang ditentukan dengan undang-undang''.<ref name="badilag"/> Permohonan PK dalam sistem [[peradilan umum]] di Indonesia diterima atau dilaksanakan oleh [[Mahkamah Agung]] melalui Lembaga Peninjauan Kembali (Lembaga PK).<ref name="thesisunud">{{cite journal|url=http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-293-1531871576-bab%20i.pdf|title=Analisis Pengajuan Peninjauan Kembali Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap Oleh Jaksa Dalam Praktik Peradilan Pidana Di Indonesia|author= Rustanto|year= 2011|journal=Thesis Hukum|publisher=Universitas Udayana|location=Bali}}</ref> Pada perkembangannya, keberadaan Lembaga PK dalam sistem peradilan di Indonesia mengalami tahap pasang-surut dalam arti kadang aktif kadang tidak.<ref name="yahyaperdata">{{cite book|url=|title=Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata|chapter=Ruang Lingkup Peninjauan Kembali|page=431-470|author=M. Yahya Harahap|publisher=Sinar Grafika|location=Jakarta|year=2008|isbn= 978-979-007-038-7|accessdate=}}</ref> Sekitar tahun 1970-an Lembaga PK mengalami kevakuman (tidak aktif) dalam praktik peradilan di bawah Mahkamah Agung.<ref name="thesisunud"/> Lembaga PK kembali aktif dalam sistem peradilan Indonesia pada tahun 1980-an setelah terkuak kasus peradilan sesat "Sengkon-Karta"yang menghebohkan dunia [[hukum pidana]] Indonesia saat itu.<ref name="thesisunud"/>
[[Berkas:Suasana_sidang_gugatan_sengkon_dan_karta.jpg|thumb|320x216px|left|Suasana sidang gugatan Sengkon dan Karta di Pengadilan Negeri Bekasi, 23 Juli 1981.]]
Kasus Sengkon-Karta adalah kasus [[pembunuhan]] seorang penjaga [[warung]] kecil beserta [[istri|istrinya]] di [[Desa]] [[Bojongsari]], [[Bekasi]] dengan tersangka Sengkon dan Karta pada tahun 1974.<ref name="gbookpompe">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=N092cqDrEnQC&pg=PA245&dq=sengkon+karta&hl=id&sa=X&ei=yDt0U_mEN4y8uASavIH4Bg&ved=0CDAQ6AEwAQ#v=onepage&q=sengkon%20karta&f=false|title=The Indonesian Supreme Court: A Study of Institutional Collapse|chapter=|page=245-246|author=Sebastiaan Pompe|publisher=SEAP Publication|location=New York|year=2005|isbn=978-0877277385|accessdate=15 Mei 2014}}</ref><ref name="gbooktodung">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=rBWurJdVyf4C&pg=PA44&dq=sengkon+karta&hl=id&sa=X&ei=yDt0U_mEN4y8uASavIH4Bg&ved=0CDgQ6AEwAg#v=onepage&q=sengkon%20karta&f=false|title=Kontroversi Hukuman Mati: Perbedaan Pendapat Hakim Konstitusi|chapter=|page=44|author=Todung Mulya Lubis dan Alexander Lay|publisher=Kompas Media Nusantara|location=Jakarta|year=2009|isbn=978-979-709-401-0|accessdate=15 Mei 2014}}</ref><ref name="tempo">{{cite web|url=http://tempo.co.id/harian/profil/prof-albert.html|title=Melindungi Para Jenderal dari Jerat Peradilan Internasional|author=|publisher=tempo.co.id|year=|accessdate=15 Mei 2014}}</ref> Sesaat sebelum meninggal diceritakan bahwa penjaga warung berhasil membisikkan nama Sengkon kepada saksi yang membawanya ke [[rumah sakit]].
==Prinsip umum PK==
|