Salawati Daud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lame78 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lame78 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Beberapa literatur menyebutkan, Salawati Daud-lah yang membawa pengaruh kiri ke Kahar Muzakkar. Tak heran, ketika Kahar mau memberontak terhadap Republik, Salawati berjuang mati-matian untuk membujuknya agar tetap di pangkuan Republik. Sayang, usaha itu menemui kegagalan.
 
== PerjuanganGerwani ==
Tahun 1950, Salawati Daud turut terlibat dalam pembentukan organisasi perempuan nasional bernama [[Gerakan Wanita Sedar (Gerwis]]). Ia menjadi salah pengurus di Gerwis ini. Kelak, Gerwis inilah yang berubah menjadi [[Gerakan Wanita Indonesia]] ([[Gerwani]]).<ref name="Pemimpin Gerwani">[http://www.politik.lipi.go.id/in/kolom/296-kiprah-perempuan-di-ranah-politik-dari-masa-ke-masa.html Kiprah Perempuan di Ranah Politik dari Masa ke Masa] politik.lipi.go.id, Diakses, 30 Juni 2010</ref>
 
Baris 36:
Konon, karena pengaruh politik Salawati Daud, PKI mendapat suara besar di [[Tana Toraja]]. Itu terjadi pada pemilu 1955. itu pula yang mengantarkan Salawati Daud menjadi anggota DPR tahun 1955. Sejak itu, ia bermukim di Jakarta. Selain aktif sebagai anggota DPR, ia juga menjadi pengurus DPP Gerwani. Ia menempati posisi sebagai Wakil Ketua. Di DPR, Salawati aktif memperjuangkan hak-hak perempuan.<ref name="Sejarah Gerwis">[http://news.detik.com/read/2013/09/30/154108/2373384/10/sejarah-gerwis-dan-munculnya-gerwani?9911012 Sejarah Gerwis dan Munculnya Gerwani] news.detik.com, Diakses 30 September 2013</ref>
 
Dan, tahun 1965 meletus peristiwa G.30/S. PKI dan ormas-ormasnya segera dituding mendalangi peristiwa tersebut. Saat itu, usai bersidang di Parlemen, Salawati Daud bersama empat kawannya, yakni Umi Sardjono, Ny.Mudigdo, Siti Aminah, dan Dahliar, ditangkap oleh tentara. Ia kemudian digelandang ke markas [[Kostrad]], diintergorasi berhari-hari di sana, lalu kemudian dijebloskan ke penjara Bukit Duri dan dikirim ke Kamp Plantungan. Di dalam penjara pun ia tak menyerah. Ia aktif membela nasib sesama tahanan yang diperlakukan tidak sewenang-wenang.
 
Salawati Daud adalah salah satu dari banyak pemimpin Gerwani yang dipenjara setelah 1965 pengambilalihan militer. Pada tanggal [[1 Oktober]] 1965, setelah markas Gerwani telah menerima informasi yang membingungkan tentang peristiwa di [[Lubang Buaya]], Salawati Daud bersepeda ke [[parlemen]] untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. Dia dihentikan oleh tentara dalam perjalanan.<ref name="Sejarah Sosial">[http://sejarahsosial.org/kamp_solo/htm/09.htm Gedung Perkantoran Pemkot Surakarta] sejarahsosial.org</ref>