Kabaret: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 7444169 oleh 118.82.27.1 (bicara)
Baris 9:
Kabaret pertama dibuka pada [[1881]] di [[Montmartre]], [[Paris]]; [[Rodolphe Salís]]' "cabaret artistique." Tak lama kemudian setelah tempat itu dibuka, namanya diganti menjadi [[Le Chat Noir]] (Kucing Hitam). Kabaret ini menjaditempat di mana para seniman kabaret pendatang baru dapat mencoba pertunjukan-pertunjukan mereka di depan teman-teman mereka sebelum dibawakan di depan penonton. Tempat ini mengalami sukses besar, dikunjungi oleh orang-orang penting pada masa itu, seperti [[Alphonse Allais]], [[Jean Richepin]], [[Aristide Bruant]], dan orang-orang dari berbagai bidang kehidupan: kaum perempuan dari kelas atas, para wisatawan, bankir, dokter, wartawan, dll. ''Chat Noir'' adalah tempat di mana mereka dapat melupakan pekerjaan mereka. Pada [[1887]], kabaret ditutup karena situasi ekonomi yang buruk yang membuat pertunjukan-pertunjukan seperti ini menjadi vulgar.
 
''[[Moulin Rouge]]'', yang dibangun pada [[1889]] di daerah lampu merah [[Pigalle]] dekat Montmartre, terkenal karena adanya sebuah kincir anginaangin tiruan yang besar dan merah di atapnya. Para artis terkenal di Moulin Rouge termasuk [[La Goulue]], [[Yvette Guilbert]], [[Jane Avril]], [[Mistinguett]], dan [[Le Pétomane]]. [[Henri de Toulouse-Lautrec]] membuat sejumlah lukisan dan adegan kehidupan malam di sana.
 
''Folies-Bergère'' terus menarik sejumlah besar penonton hingga awal abad ke-20, meskipun tempat ini lebih mahal daripada kabaret-kabaret yang lainnya. Orang merasa nyaman berada di kabaret: mereka tidak perlu melepaskan topi, dapat mengobrol, makan dan merokok kapan saja mereka mau, dll. mereka tidak harus mengikuti aturan-aturan yang biasa berlaku di masyarakat.
Baris 18:
Dua puluh tahun kemudian, [[Ernst von Wolzogen]] mendirikan kabaret [[Jerman]] yang pertama, yang belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Namun segala bentuk kritik masyarakat dilarang oleh sensor terhadap teater di [[Kekaisaran Jerman]]. Sensor ini dihapuskan pada akhir [[Perang Dunia I]], yang memungkinkan para seniman kabaret membahas tema-tema social dan perkembangan-perkembangan politik pada waktu itu. Ini berarti bahwa kabaret Jerman baru benar-benar berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an, melahirkan segala jenis seniman kabaret yang baru, seperti misalnya [[Werner Finck]] di ''katakomba'', [[Karl Valentin]] di ''Wien-München'', dan [[Cläre Waldorf]]. Sebagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra besar seperti misalnya [[Kurt Tucholsky]], [[Erich Kästner]], dan [[Klaus Mann]].
 
Ketika [[Partai Buruh Jerman Sosialis Nasional|Partai Nazi]] merebut kekuasaan pada [[1933]], mereka mulai menindas kritik intelektual ini. Kabaret di Jerman terpukul hiebathebat: Pada [[1935]] [[Werner Finck]] dipenjarakan sebentar dan dikirim ke sebuah [[kamp konsentrasi]]; pada akhir tahun itu Kurt Tucholsky bunuh diri; dan hampir semua seniman kabaret berbahasa Jerman melarikan diri ke [[Swiss]], [[Perancis]], [[Skandinavia]], atau [[Amerika Serikat]]. Yang tersisa di Jerman adalah kabaret yang dikontrol pemerintah, di mana lelucon-lelucon disampaikan atau orang-orang didorong untuk tetap berpura-pura gembira.
 
Ketika perang berakhir, pasukan-pasukan pendudukan memastikan bahwa kabaret-kabaret menampilkan kengerian rezim [[Naziisme|Nazi]]. Tak lama sesudahnya, berbagai kabaret juga berurusan dengan pemerintah, [[Perang Dingin]] dan ''[[Wirtschaftswunder]]'': ''Tol(l)leranten'' di [[Mainz]], ''[[Kom(m)ödchen]]'' di [[Düsseldorf]] dan ''Münchner Lach- und Schießgesellschaft'' di [[München]]. Semuanya ini diikuti pada oleh kabaret televisi pada 1950-an.