Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 45:
|footnotes =
}}
'''Joko Widodo''' atau '''Jokowi (Satrio Piningit) ''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|21|6|1961}}) adalah politikus Indonesia dan [[Gubernur DKI Jakarta]]. Ia adalah mantan Wali Kota [[Surakarta (disambiguasi)|Surakarta]] ([[Solo]]) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi [[F.X. Hadi Rudyatmo]] sebagai wakil wali kota.<ref>{{cite web|title=Diingatkan, Joko Widodo Urung Tampil - KPUD Diminta Fair|date=13 Mei 2005|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/13/slo06.htm|work=[[Suara Pembaruan]]|accessdate=Juni 2007}}</ref> Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok).<ref name="pemiludki">{{cite web|title=Naik Kopaja, Jokowi - Ahok Daftar Jadi Cagub DKI|date=19 Maret 2012|url=http://www.tempo.co/read/news/2012/03/19/228391263/Naik-Kopaja-Jokowi---Ahok--Daftar-Jadi-Cagub-DKI|work=[[Tempo (majalah)|Tempo]]|accessdate=29 Maret 2014}}</ref>
 
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali,<ref name="digusur"/> ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan [[Universitas Gajah Mada]] dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha [[furnitur]].<ref name="digusur"/> Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.<ref name="pilkadasolo1"/> Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.<ref name="princeton"/> Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,<ref name="prambanansolotrans"/> berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,<ref name="soloMICE"/> dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.<ref name="soloMICE"/> Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia".<ref name=undip/> Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%.<ref name="pilkadasolo2"/> Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.<ref name="pemiludki"/>