Kolai, Malua, Enrekang: Perbedaan antara revisi

Desa Kolai,kecamatan Malua, kabupaten Enrekang berada pada ketinggian 500 dpl, yang dikelilingi oleh bukit, dan persawahan dengan jumlah penduduk ±1000 orang dan mempunyai luas wilayah ± 500 Ha ini sebagian wilayahnya adalah pertanian. Secara umum lokasi,secaraletak geografisgeografisnya memiliki potensi yang belum tergarap secara maksimal seperti pemeliharaan kambing dan jenis ternak yang lain seperti sapi,ayam rasdan danjeniis unggas kerbaulainnya. Beberapa potensi khususnyalahan antarapertanian lain adalah lahanberupa persawahan yang cukup luas,lahan perladangan dan tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak, sepertidapat arealpenggembalaanmenunjang dantersedianya pakan ternak yang melimpahnya. makananSayang untukbelum ternakdikelola secara baik karena umumnya masih dikelola secara tradisional.

Warga desa Kolai dari segi populasi sebagian besar sudah tersebarlebih banyak yang bermigrasi jugake kebeberapa provinsi dengan berbagai profesi, namunjika barudibandingkan sebahagiandengan keciljumlah anak-anakpopulasi maupunyang remaja,menetap setelahdi menyelasaikandesa, pendidikansekarang Dasarbaru merekasebahagian meninggalkankecil Kampungwarga menujumaupun Kotaremaja untukyang melanjutkanmau pendidikannya.perduli Halterhadap iniperkembangan karenadesa sampai saatKolai, ini semangat untuk menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggidisebabkan belum didukungada sepenuhnyatokoh oleh orang tua mereka.Permasalahan ini perlu pencerahan dari warga atau anggota keluargamasyarakat yang sudahmau berhasil,mengambil agarinisiatif kemampuandan SDMberpikir dapatbagaimana dimemajukan tingkatkandesa terutamadan wawasansumber dandaya cara berfikirmanusianya.

Sangat diperlukan ceramah dan pelatihan sebagai pencerahan bagi warga desa Kolai untuk meningkatkan SDMnya. Masyarakat desa Kolai termasuk berkarakter terbuka dan toleran, ini terbukti dalam struktur keluarga masyarakat desa Kolai telah banyak menjalin tali pernikahan dengan orang-orang dariwarga luar desa, kabupaten, maupun provinsi. Pada sisi lain, beberapa warga atau keluarga yang telah berhasil diperantauannya sudah sangat jarang mudik untuk melihat bagaimana keadaan dan kondisi desanya, tidak sempat mengikuti perkembangan dan perubahan pola kehidupan serta budaya di desa.