Zakiah Daradjat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
Baris 32:
Pada tahun 1956, setahun setelah [[Konferensi Asia–Afrika]] yang dilangsungkan di Indonesia, Zakiah mendapat beasiswa dari Mesir, realisasi [[Hubungan Indonesia dengan Mesir|kerja sama pemerintah Indonesia dengan Mesir]]. Ia diterima di Fakultas Pendidikan [[Universitas Ain Shams]], [[Kairo]] tanpa tes untuk program S-2.{{sfn|Jajat Burhanuddin|2002|pp=140–145}} Sebagai satu-satunya mahasiswi perempuan dari Indonesia, kepergian Zakiah dan restu orangtuanya dianggap sebagai keputusan revolusioner. Tesisnya tentang problema remaja di Indonesia mengantarnya meraih gelar magister pada tahun 1959, setelah setahun sebelumnya mendapat diploma pasca-sarjana dengan spesialisasi pendidikan. {{sfn|Alai Nadjib|2013}} Tesis ini mendapat sambutan dari kalangan terpelajar di Kairo waktu itu, sebagai rujukan dan bahan pemberitaan.
Pada saat Zakiah belajar, bidang psikologi tidak banyak ditekuni oleh pelajar Islam. Perkembangan ilmu psikologi didominasi oleh psikoanalisa [[Sigmund Freud]], yang mendudukkan alam tak sadar sebagai faktor penting dalam kepribadian manusia. Zakiah mengenalkan metode non-directive dari [[Carl Rogers]] yang baru mulai dirintis dan diperkenalkan oleh universitas. Ia mengajukan disertasi mengenai psikoterapi model non-directive dengan fokus psikoterapi bagi anak-anak bermasalah
Sambil membagi waktu menyelesaikan kuliah S-3 di universitas yang sama, ia mulai membuka praktik praktik konsultasi kejiwaan di almamaternya. Ia mengambil kesempatan mengajar bahasa Indonesia di Kairo, menjabat sebagai Kepala Jurusan Bahasa Indonesia pada Higher School for Language. {{sfn|Alai Nadjib|2013}} Dari penghasilan yang diterimanya mengajar bahasa, ia dapat mengundang kedua orangtuanya ke Mesir selama lima bulan dan mengakhirinya pergi haji ke [[Mekkah]]. Pada tahun 1964, dengan disertasi tentang perawatan jiwa anak, ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang psikologi dengan spesialisasi psikoterapi dari Universitas Ain Shams.{{sfn|Ajisman|2011|pp=58}}{{sfn|Jajat Burhanuddin|2002|pp=146–154}} Penelitian disertasinya mendapatkan penghargaan dari [[Gamal Abdul Nasir|Presiden Gamal Abdul Nasir]], berupa "Medali Ilmu Pengetahuan" yang diberikan pada upacara Hari Ilmu Pengetahuan Mesir 1965.{{sfn|Alai Nadjib|2013}}
|