Transisi dari Sui ke Tang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 2:
 
== Invasi Cina atas Goguryeo dan awal pemberontakan ==
Hingga tahun [[611]], Cina di bawah Dinasti Sui telah menikmati masa damai dan makmur sejak [[Kaisar Wen dari Sui]] mengalahkan [[Dinasti Chen]] ([[598|589]]) dan mempersatukan negara. Selama beberapa dekade tidak ada perang besar selain konflik perbatasan dengan Kerajaan Goguryeo dan suku [[Tujue Timur]] ([[Turki]]) yang menjadi negara protektorat Sui sejak kepemimpinan [[Qimin Khan]], Ashina Rangan, serta sebuah konflik internal antara Yang Guang (yang kelak menjadi Kaisar Yang dari Sui tahun [[604]]) dengan [[Yang Liang]], Pangeran Han. Pada tahun [[610]], Raja [[Yeongyang dari Goguryeo|Yeongyang]] (Gao Yuan) menolak memberi penghormatan pada Kaisar Yang, hal ini membuat Kaisar Yang murka dan menyusun rencana untuk menyerang Goguryeo. Baik kaisar maupun rakyat Cina yakin kampanye militer ini akan berjalan mulus.
 
Namun perang itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sumber daya manusia dan kebutuhan perang, seperti makanan, bahan-bahan untuk membangun armada dan alat-alat perang dikirim ke basis operasi di pos militer Zhuo (sekarang [[Beijing]]). Hal ini menyebabkan kekacauan peredaran hasil pertanian karena sebagian besar dipakai untuk berperang, kelaparan melanda berbagai wilayah terutama di bagian utara Cina. Mereka yang dipilih untuk mengirim persediaan logistik ke pos militer Zhuo banyak yang meninggal dalam perjalanan. Pada tahun [[611]], orang-orang yang direkrut paksa itu mulai berani memberontak, pemberontakan petani meletus dibawah pimpinan Wang Bo dan Liu Badao. Saat itu kaisar belum menganggap serius pemberontakan-pemberontakan itu, ia hanya mengerahkan milisi lokal bentukan pemerintah, namun mereka tidak becus menangani pemberontakan yang dari hari ke hari semakin bertumbuh.