Penelitian membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV (Herpes Simplex Syndrome), karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah perkembangbiakan virus penyebab [[herpes]]([http://http://www.umm.edu/altmed/articles/lysine-000312.htm University of Maryland Medical Center]). Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam penyerapan [[kalsium]], pembentukan hormon dan [[kolagen]], serta antibodi. Secara tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera makan, karena perannya dalam membantu proses detoksifikasi pada hati dan menghasilkan enzim pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting dalam produksi [[carnitine]] untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
===== Sumber Lisina =====
Lisina banyak terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, keju, susu, ikan dan telur untuk protein hewani [http://http://www.umm.edu/altmed/articles/lysine-000312.htm]. Sementara untuk protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai lainnya seperti tahu dan tempe[http://http://www.umm.edu/altmed/articles/lysine-000312.htm]. Biji-bijian [[serealia]] terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji [[polong-polongan]] kaya akan asam amino ini.
===== Kekurangan Lisina =====
Baris 53:
== Pranala luar ==
* [http://http://www.umm.edu/altmed/articles/lysine-000312.htm University of Maryland Medical Center]