Autopandu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Baris 83:
 
===Autopilot Control Systems===
Autopilot merupakan salah satu contoh dari sistem kontrol. Sistem kontrol bertindak berdasarkan pada pengukuran dan hampir selalu memiliki dampak pada nilai yang diukurnya. Contoh klasik dari sistem kontrol adalah negative feedback loop yang mengendalikan thermostat. Loop tersebut bekerja dengan cara seperti berikut ini:
 
*Pada saat musim panas pemilik rumah akan mengatur thermostat-nya ke temperatur ruangan yang diinginkannya--katakanlah 78 F (25 C).
*Thermostat akan mengukur temperatur udara dan membandingkannya dengan nilai yang diatur oleh pemilik rumah.
*Setelah beberapa saat, udara panas dari luar rumah akan menaikkan temperatur di dalam rumah. Ketika temperatur di dalam rumah telah melebihi 78 F, akan dikirim signal ke unit ac (air conditioning).
*Air conditioning akan hidup dan mendinginkan ruangan.
*Ketika temperatur di dalam ruangan telah kembali ke nilai 78 F, signal lain akan dikirim ke ac untuk mematikan ac.
 
Disebut dengan negative feedback loop karena menghasilkan aksi tertentu (ac hidup) yang akan menghalangi kinerja lebih lanjut dari aksi tersebut. Semua negative feedback loop memerlukan sebuah receptor, control center, dan effector. Pada contoh diatas yang menjadi receptor-nya adalah termometer yang mengukur temperatur udara. Control center-nya adalah prosesor didalam thermostat, dan effector-nya adalah ac.
 
Sistem pengendali penerbangan otomatis juga bekerja dengan cara yang sama. Misalnya kita ambil contoh pilot yang telah mengaktifkan single-axis autopilot yang juga disebut dengan wing leveler seperti yang telah dikemukakan diatas.
 
*Pilot mengatur mode pengendalian untuk menjaga posisi sayap pada suatu level tertentu.
*Bagaimanapun, walaupun dalam keadaan udara yang tenang, sayap pesawat akan turun.
*Sensor yang terletak di sayap akan mendeteksi penurunan sayap ini dan kemudian mengirim signal ke komputer autopilot.
*Komputer autopilot memproses data dan menyatakan bahwa sayap pesawat tidak lagi berada pada level yang diinginkan.
*Komputer autopilot mengirim signal ke servo untuk mengendalikan aileron pesawat. Signal yang dikirim merupakan sebuah perintah yang sangat spesifik yang memerintahkan servo untuk membuat suatu penyesuaian yang tepat.
*Setiap servo memiliki sebuah motor elektrik yang memiliki kabel yang kekang untuk menarik kabel aileron. Ketika kabel tersebut bergerak bagian kendalipun akan ikut bergerak mengikuti arah pergerakan kabel.
*Karena aileron disesuaikan berdasarkan pada data input, sayap pesawat akan bergerak kembali ke level semula.
*Komputer autopilot menghapus perintah ketika sensor yang terletak di sayap pesawat mendeteksi bahwa sayap telah berada pada level yang diinginkan lagi.
*Servo berhenti menggunakan tekanan terhadap kabel aileron untuk menggerakkan sayap pesawat.
 
Loop seperti yang ditunjukkan pada diagram blok diatas bekerja secara kontinyu selama beberapa kali dalam satu detik melibatkan banyak prosesor untuk mengendalikan banyak bagian kendali. Bahkan beberapa pesawat terbang memiliki komputer pendorong otomatis (autothrust computers) untuk mengendalikan gaya dorong mesin. Sistem autopilot dan sistem autothrust mampu bekerja bersama-sama untuk melakukan manuver-manuver yang sangat kompleks.
 
Kebanyakan sistem autopilot terdiri dari empat komponen dasar, ditambah berbagai switch dan unit pembantu. Empat dasar komponen: Sensing Elemen, Computer Elemen, Output Elemen, dan Command Elemen. Banyak sistem autopilot yang lebih maju dengan memiliki elemen kelima: feedback dan follow up. Ini mengacu pada sinyal yang dikirim sebagai koreksi yang dilakukan oleh elemen output menyarankan autopilot dari kemajuan yang dibuat.