Kesultanan Aceh: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfahri (bicara | kontrib)
Alfahri (bicara | kontrib)
Baris 79:
 
[[Perang Aceh]] dimulai sejak Belanda menyatakan [[perang]] terhadap Aceh pada [[26 Maret]] [[1873]] setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun [[1883]], namun lagi-lagi gagal, dan pada [[1892]] dan [[1893]], pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh.
[[Berkas:Atjeh Overgave Januari 1903.jpg|thumb|right|Sultan Aceh Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat menyerah di hadapan Jenderal Van Heutsz di Kraton Meuligoe.]]
 
Pada tahun 1896 [[Doktor|Dr.]] [[Christiaan Snouck Hurgronje]], seorang ahli [[Islam]] dari [[Universitas Leiden]] yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, memberikan saran kepada Belanda agar merangkul para [[Ulèëbalang]], dan melumatkan habis-habisan kaum ulama. Saran ini baru terlaksanan pada masa Gubernur Jenderal [[Joannes Benedictus van Heutsz]]. Pasukan [[Marsose]] dibentuk dan [[G.C.E._van_Daalen_(1863-1930)|G.C.E. Van Daalen]] diutus mengejar habis-habisan pejuang Aceh hingga pedalaman.