Etnoekologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Saya menambahkan tentang ilmu etnoekologi dan kajian-kajian tentang ilmu etnoekologi berdasarkan buku yang di tulis oleh Rudi Hilmanto dan saya menghapus referensi yang memang tidak dikutip dalam perubahan tersebut. |
||
Baris 1:
'''Etnoekologi''' ({{lang-en|ethnoecology}}) adalah ilmu yang mempelajari tentang [[manusia]] dan [[ekologi]] sebagai jembatan penghubung antara [[ilmu pengetahuan alam]] dan ilmu pengetahuan [[kemasyarakatan]] melalui kronologi waktu sehingga menggambarkan suatu kekhasan atau spesifikasi ekologi tertentu akibat adanya bentuk-bentuk [[interaksi]] dan [[adaptasi]] manusia.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 9:
| pages = 115}}
Manusia hidup di dunia ini akan melakukan interaksi dan adaptasi dengan alam. Manusia melakukan adaptasi dan interaksi mengembangkan budaya sehingga terjadi perubahan-perubahan ekosistem.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 17:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}} Pembahasan antara manusia dengan alam memang sangat kompleks dan rumit.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 25:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}} Kompleksitas interaksi dan adaptasi antara manusia dengan alam tidak terlepas dari pengaruh unsur biotik dan abiotik yang ada di lingkungan sekitarnya.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 33:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}} Ilmu etnoekologi yang menjadi pokok pikirannya adalah manusia dan lingkungan, ilmu ini merupakan jembatan menghubungkan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Buku ini banyak melakukan sintesis dan adaptasi dari ilmu-ilmu dan tokoh-tokoh geografi, hal ini dikarenakan dasar dari ilmu etnoekologi menurut penulis adalah ilmu geografi sebagai ibu dari semua kajian ilmu.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 41:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}} Ilmu etnoekologi walaupun dalam kajiannya banyak menyentuh bidang ilmu lain, misalnya: migrasi (sosiologi), komoditi yang diperdagangkan (ekonomi), ciri khas kehidupan kelompok masyarakat tertentu (antropologi), letak bujur dan lintang suatu daerah (ilmu geografi), ilmu etnoekologi sebenarnya menelaah watak khas suatu tempat dalam arti luas maupun sempit yang di huni oleh manusia/masyarakat.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 49:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}} Ilmu etnoekologi akan tetap terikat oleh tempat tertentu atau lebih luas terikat pada wilayah atau Negara tertentu, yang memunculkan ciri khas yang ditampilkan pada wilayah tersebut akibat adanya manusia sebagai penghuni dengan segala keinginannya yang tak terbatas.
|last = Hilmanto
| first = Rudi
Baris 58:
| location = Bandar Lampung
| pages = 115}}
Ilmu etnoekologi tidak hanya mengkaji daerah yang sifatnya lokalistik/lokal saja
|last = Hilmanto|first = Rudi|authorlink = Rudi Hilmanto|year = 1998|title = Sistem local ecological knowledge dan teknologi masyarakat lokal pada agroforestri|publisher = Universitas Lampung|location = Bandar Lampung|pages = 119}} Tetapi bisa lebih luas lagi. Kajian-kajian tersebut bisa dibatasi pada batas alami seperti: sungai, rawa, danau, gunung, laut, dan sebagainya dan/atau bisa dibatasi pada batas administrasi seperti: dusun, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan suatu negara. Pada Prinsipnya kajian ilmu etnoekologi didasarkan pada kajian tentang fenomena alam dan sosial berdasarkan kronologi waktu.
== Daftar pustaka ==
Baris 77 ⟶ 80:
| publisher = Universitas Lampung
| location = Bandar Lampung
| pages = 119}}
▲Ilmu etnoekologi tidak hanya mengkaji daerah yang sifatnya lokalistik/lokal saja.<ref name="qq">{{en}}{{cite book
▲ | pages = 119}} Tetapi bisa lebih luas lagi. Kajian-kajian tersebut bisa dibatasi pada batas alami seperti: sungai, rawa, danau, gunung, laut, dan sebagainya dan/atau bisa dibatasi pada batas administrasi seperti: dusun, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan suatu negara. Pada Prinsipnya kajian ilmu etnoekologi didasarkan pada kajian tentang fenomena alam dan sosial berdasarkan kronologi waktu.
== Pranala luar ==
| |||