Kepribadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tekun (bicara | kontrib)
Hanamanteo (bicara | kontrib)
salin tempel dari http://www.tekun.info/bagaimana-cara-membentuk-kepribadian-seseorang/
Baris 89:
* Ukuran proyeksi (''Rorschach Inkblot test'' dan ''Thematic Apperception Test'')
 
== Sifat kepribadian utama yang memengaruhi perilaku organisasi ==
=== Evaluasi inti diri ===
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas [[lingkungan]] mereka.<ref name=inti>Judge, T. A. ''A Rose by any Other Name'', ''Personality Psychology in the Workplace'', Washington DC: American Psychological Association, hal. 93-118.</ref> Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: [[harga diri]] dan lokus kendali.<ref name=inti/> Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.<ref name=inti/>
Baris 114:
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.<ref name=kepribadian/>
 
===== '''Cara untuk Membentuk Kepribadian''' =====
Alat apa yang paling ampuh untuk merubah kepribadian itu? Mau tidak mau saya akan menyebut bahwa pendidikan memegang peranan penting untuk merubah kepribadian. Ketika kuliah dahulu, ketika ada dosen, ataupun orang yang berkaitan dengan pandangan tertentu terhadap ilmu pengetahuan, atau gaya bicara, cara menyampaikan argument. Dapat diketahui dengan mudah, latar belakang dari dosen atau mahasiswa tersebut. Ekstrimnya ketika dulu kontak dengan beberapa mahasiswa yang beda universitas atau beda organisasi. Akan kelihatan, walaupun baru berbicara lima menit saja. Atau dosen yang sedang memberikan materi di kelas, semakin mudah untuk di nilai apa latar belakang dari dosen tersebut.
 
Mengapa bisa seperti ini, hal ini dikarenakan ketika orang bersikap, berbicara dan bertindak untuk merespon suatu case atau hal tertentu, orang tersebut akan menggunakan SINA (Sistem Nilai dan Asumsi)- Dosen mata kuliah psikologi sosial dulu mengatakan demikian. SINA inilah yang salah satunya membentuk kepribadian seseorang. Sama halnya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dan organisasi yang berbeda, akan kelihatan berbeda, karena mahasiswa tersebut sama-sama menggunakan SINA. Pandangan atau sikap, ini akan semakin homogen ketika mereka dalam kelompok, karena dengan berkelompok atau berkumpul yang membentuk organisasi akan semakin meningkatkan kohevisitas antar anggota. Oleh karena itu, anda akan bisa melihat perbedaan kepribadian kolektif misalnya orang jawa dengan orang Sulawesi atau orang daerah dengan orang ibu kota. Ini karena adanya penggolongan kepribadian, seperti yang sudah saya tulis artikel disebelumnya.
 
Secara spesifik dalam pendidikan dalam konteks untuk bagaimana cara membentuk kepribadian sebagaimana tadi disebutkan adalahnya perlunya pembentukan motivasi internal terlebih dahulu. Kemudian adalah menyampaikan harapan atau tujuan dari perubahan yang diinginkan. Teknisnya adalah dengan memberikan pemahaman berkaitan komponen dalam kepribadian yang diinginkan, misalnya kedisiplinan atau tanggung jawab dan sebagainya. Akan sangat banyak bentuknya. Apakah ini mudah? Sebagai gambarannya adalah, ingat ketika kecil, bagaimana anda belajar untuk mengenal huruf abjad atau belajar mengaji. Perlu berapa lama untuk sampai hafal atau bisa menulis atau menggabungkan untuk dibaca. Berapa orang yang terlibat dalam memberikan pelajaran dalam hal ini, pagi siang sore baik oleh guru, orang tua, kakak, paman dan sebagainya. Susah, iya benar. Namun bisa dilakukan dengan persistensi yang tinggi tentunya.
== Referensi ==
<references/>
 
[[Kategori:Psikologi]]