Erosi genetik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP89Siti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
[[Berkas:Geneticerosion45percent.jpg|thumb|250px|Erosi genetika]]
'''Erosi Genetika''' adalah hilangnya sumber daya [[genetik]] yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia.<ref name="C">{{cite web |url=http://npj.uwpress.org/content/5/2/112.refs?related-urls=yes&legid=wpnpj;5/2/112|accessdate=25 Juni 2014 |publisher=Native Plants|title=Genetic Erotion}}</ref> <ref name="A">{{cite book|last =Reijntjes, Havertkort, Bayer| first =Coen, Bertus, Ann |url=http://books.google.co.id/books?id=5jPE8wAZbuIC&pg=PA225&lpg=PA225&dq=Erosi+genetika&source=bl&ots=VV03TpXMZQ&sig=_T0XIUTPNqPRbsc7tJVfvGYaZY8&hl=en&sa=X&ei=aaiVU7HXBse0uASn4oKICQ&ved=0CHYQ6AEwCA#v=onepage&q=Erosi%20genetika&f=false|title =Pertanian Masa Depan = Kanisius| location =Yogyakarta|page=225 |ISBN=979-672-453-7}}</ref> Erosi genetika merupakan masalah yang keprihatinan dan cukup serius.<ref name="B">{{cite web |url=http://www.brighthub.com/science/genetics/articles/43678.aspx|accessdate=24 Juni 2014 |publisher=Bright Hup |title=Genetic Erotion}}</ref> Hal itu dapat terjadi karena [[erosi]] genetika akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada [[hewan]] dan [[tumbuhan]].<ref name="B"></ref> Keaneragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap ''species'' secara bertahap maupun drastis.<ref name="B"></ref> Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan [[lingkungan]].<ref name="B"></ref>
 
==Dampak==
Hilangnya gen pada suatu ''species'' tertentu dapat menjadikan ''species'' tersebut menjadi punah.<ref name="B"></ref> Punahnya suatu ''species'' tertentu dapat mempengaruhi kehidupan ''species'' lain yang bisa jadi kehidupannya bergantung pada keberadaan ''species'' yang punah tersebut.<ref name="B"></ref> Akhirnya, hilangnya suatu ''species'' akibat dari adanya erosi genetika akan berpengaruh secara menyeluruh kepada lingkungan sekitar.<ref name="B"></ref>
 
==Penyebab==
Baris 9 ⟶ 6:
Penyebab erosi genetika dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia.<ref name="B"></ref> Erosi genetika yang disebabkan dari faktor manusia lebih mengkhawatirkan daripada karena faktor alam.<ref name="B"></ref> Proses erosi genetika pada hewan dapat terjadi karena beberapa macam faktor yaitu karena hilangnya habitat alami, jarak geografis antar ''species'', dan [[fragmentasi habitat]].<ref name="B"></ref> Hilangnya habitat alami dari suatu ''species'' dapat menyebabkan tingkat kematian hewan menjadi lebih tinggi sehingga banyak hewan yang mati sebelum berkembangbiak.<ref name="B"></ref> Jarak geografis antar ''species'' dapat menjadi penghalang atau pembatas suatu hewan untuk melakukan perjalanan supaya bertemu dan berkembangbiak dengan ''species'' lainnya.<ref name="B"></ref> Keterbatasan tersebut menjadikan banyak terjadi [[perkawinan sedarah]] yang menyebabkan rendahnya keaneragaman genetik dan banyak keturunan yang mengalami cacat fisik akibat perkawinan sedarah.<ref name="B"></ref>
 
Hilangnya [[habitat]] alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetika pada tumbuhan.<ref name="B"></ref> Penggembalaan hewan ternak secara berlebihan pada suatu kawasan dapat membuat tanaman di sekitar kawasan tersebut mengalami erosi genetika.<ref name="B"></ref> Erosi genetika pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia.<ref name="B"></ref> Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal akan memmbuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi genetika.<ref name="B"></ref> Pertanian modern mendorong petani menjadi hanya menanam tumbuhan [[komersial]] saja sehingga varietas yang ditanam juga terbatas.<ref name="B"></ref> Hal itu juga dapat menyebabkan suatu gen dari ''species'' lain mengalami penurunan dan bahkan hilang.<ref name="B"></ref> Penggunaan tumbuh-tumbuhan secara besar-besaran tanpa penanaman kembali dapat membuat tumbuhan yang digunakn mengalami erosi genetik dan menuju kepunahan.<ref name="D"></ref> Contoh tanaman yang mengalami erosi genetik akibat [[eksploitasi hutan]] adalah kayu olin, kayu cendana, [[anggrek]], [[rotan]] dan sawo kecik.<ref name="D"></ref> Penggunaan bahan sintesis membuat bahan serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik.<ref name="D"></ref>
 
==Dampak==
[[Berkas:Penurunan varietas harimau.jpeg|thumb|250px|Grafik penurunan varietas harimau sumatera sebagai salah satu contoh erosi genetika]]
Keaneragaman hayati sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.<ref name="E"></ref> Hilangnya gen pada suatu ''species'' tertentu dapat menjadikan ''species'' tersebut menjadi punah.<ref name="B"></ref> Punahnya suatu ''species'' tertentu dapat mempengaruhi kehidupan ''species'' lain yang bisa jadi kehidupannya bergantung pada keberadaan ''species'' yang punah tersebut.<ref name="B"></ref> Akhirnya, hilangnya suatu ''species'' akibat dari adanya erosi genetika akan berpengaruh secara menyeluruh kepada lingkungan sekitar.<ref name="B"></ref> Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), saat ini dunia sedang mengalami erosi genetika genetika tumbuhan secara besar-besaran dan cepat dan mengancam keamanan pertanian serta pangan.<ref name="E">{{cite web |url=http://biodiv.tripod.com/krisis.htm| title=Krisis dan Erosi Sumber Keaneragaman Hayati|accessdate=25 Juni 2014 |publisher=Buletin PPI Jepang}}</ref> Cina mengalami penurunan secara drastis jumlah varietas gandum yang ditanam menjadi kurang lebih hanya 1000 varietas atau berkurang 90% pada tahun tujuh puluhan.<ref name="E"></ref> Hal tersebut dibandingkan dengan jumlah varietas gandum yang ditanaman pada tahun 1949 yaitu sekitar 10.000 varietas.<ref name="E"></ref> Negara[[Amerika Serikat]] mengalami kehilang varietas kubis sebesar 95%, varietas jagung sebesar 91%, varietas kacang polong 94%, dan kehilangan 81% varietas tomat.<ref name="E"></ref> Erosi genetika juga terjadi di daerah [[Afrika]], Asia, dan Amerika Latin akibat penggembalaan ternak yang berlebihan sehingga merusak hutan dan semak-semak.<ref name="E"></ref> Pembukaan hutan tropis dapat menyebabkan hilangnya 100 ''species'' setiap hari.<ref name="F">{{cite web |url=http://www.fao.org/docrep/x0262e/x0262e02.htm| title=Seed of Life|accessdate=25 Juni 2014 |publisher=FAO}}</ref> Hal tersebut dapat menjadi penyebab tunggal hilangnya ''species'' dalam 50 tahun yang akan datang.<ref name="F"></ref> Kondisi tanaman yang kurang beragam dimungkinkan menjadi lebih rentan terhadap patogen atau penyakit dan kondisi tekanan lingkungan.<ref name="G">{{cite web |url=http://www.fs.fed.us/wildflowers/Native_Plant_Materials/documents/genetics_Vol_11.pdf| title=What is Genetic Erotion and How Can be Managed?|accessdate=25 Juni 2014 |publisher=Native Plant Material}}</ref>
 
==Pencegahan dan penanggulangan==
[[Berkas:Aluminium bags for seed storage at Svalbard.jpg|thumb|250px200px|Penyimpanan benih pada bank benih]]
Pencegahan terjadinya erosi genetika sebaiknya segera dilakukan, kecuali apabila kita ingin semua ''species'' menghilang.<ref name="B"></ref> Pencegahan terjadinya erosi genetika adalah pertama mempertahankan habitat alami.<ref name="B"></ref> Kedua membuat [[cagar alam]] dan koridor satwa liar yang memungkinkan hewan untuk bermigrasi dari satu daerah ke daerah lain.<ref name="B"></ref> Ketiga mengatur program pemuliaan di kebun binatang.<ref name="B"></ref> Keempat mengatur jaringan dan [[bank sperma]] dari hewan yang terancam punah.<ref name="B"></ref> Kelima melepaskan habitat baru dari suatu ''species'' ke dalam habitat asli mereka.<ref name="B"></ref> Keenam mendirikan [[bank benih]].<ref name="B"></ref> Ketujuh menjaga hewan dan tumbuhan dari berbagai polusi genetik.<ref name="B"></ref>
 
==Tingkat Kelangkaan Akibat Erosi Genetika==
==Peristiwa erosi genetik yang telah terjadi==
#''Extinct'' atau [[punah]] merupakan sebutan yang diberikan pada organisme yang telah mengalami kepunahan atau musnah dan tidak dapat ditemukan sama sekali di permukiman bumi.<ref name="D">{{cite web |url=http://fp.uns.ac.id/~hamasains/ekotan%209.htm| title=Pelestarian Plasma Nutfah Nabati|accessdate=25 Juni 2014 |publisher=Hamasains}}</ref>
#''Endangeret'' merupakan sebutan untuk jenis yang sudah terancam kepunahan dan tidak akan dapat bertahan apabila tidak ada perlindungan yang ketat untuk menyelamatkan kelangsungan hidupnya.<ref name="D"></ref> Contoh tumbuhan yang termasuk ''endangeret'' adalah bunga ''Rafflesia arnoldii'' dan [[purwaceng]] atau ''Pimpinella pruatjan''.<ref name="D"></ref>
#''Vulnerable'' atau rawan merupakan kategori untuk jenis yang terancam terancam punah secara bertahap tetapi dalam jumlah yang sedikit dan eksploitasinya terus berjalan sehingga perlu perlindungan.<ref name="D"></ref> contoh tumbuhan yang termasuk rawan adalah cendana atau ''Satalum album'', kayu besi atau ''Eusideroxylon ewageri'' dan ki koneng atau ''Arcangelisis flava''.<ref name="D"></ref>
#''Rare'' atau jarang adalah sebutan untuk jenis yang populasinya besar tetapi terbesar secara lokal atau daerah penyebarannya cukup luas tapi tidak sering dijumpai, serta mengalami erosi yang berat.<ref name="D"></ref> Contohnya adalah sawo kecik, kedawung, dan pulai pandak.<ref name="D"></ref>
#''Indeterminate'' atau terkikis adalah sebutan untuk jenis yang sudah jelas mengalami proses pelangkaan tetapi informasi keadaan sebenarnya belum mencukupi.<ref name="D"></ref>
 
==Rujukan==
{{reflist}}
{{Biologi-stub}}
[[Kategori: Biologi]]
[[Kategori: Lingkungan]]