Konten dihapus Konten ditambahkan
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 21:
 
==Hidup dan Karya Cicero==
===Nama dan Keluarga===
Nama "Cicero" diambil dari bahasa Latin "cicer" yaitu nama tanaman polong yang kaya nutrisi<ref name="Ensik">{{id}}Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: Kanisius, 1973, hal. 381<ref>. Nama tersebut dikenakan pada Cicero karena terdapat semacam penyok di ujung hidungnya yang menyerupai buah kacang polong yang disebut ''cicer''.<ref name="Addler">{{en}} Mortimer J. Addler - 13. Plutarch; The Life of the Noble Grecians and Romans. Londong: Encyclopædia Britannica, 2003, hal. 704-725</ref> Nama Cicero dianggap lebih terkenal daripada kota Scauri dan [[Bukit Palatium|Catuli]] sekalipun.<ref name="Addler"/> Ketika ia menjadi [[kuestor]] (pejabat publik di zaman Romawi Kuno yang mengatasi keuangan)<ref name="Frank Bourne., A History of the Romans", Princeton University, 1967</ref> di [[Sisilia]], ia membuat sebuah piring perak untuk dipersembahkan kepada para [[dewa]], yang berukirkan dua namanya, "Marcus" dan Tullius". Pada hari lahirnya, tanggal 3 bulan pertama (Januari), para hakim di Roma melakukan doa bersama untuk mengenangnya.<ref name="Addler"/>
 
Ketika Cicero tinggal di [[Arpino|Arpinum]], dekat [[Napoli]], ia memperistri seorang gadis bernama Terentia.<ref name="Addler"/> Karena kekayaan warisan Terentia banyak sekali, Cicero dapat menjalani hidupnya dengan baik.<ref name="Addler"/> Bahkan ia membangun rumah di Bukit Palatium, tempat yang strategis untuk bepergian.<ref name="Addler"/>
===Latar Belakang Pendidikan===
[[Berkas:The Young Cicero Reading.jpg|left|thumb|Cicero muda sedang membaca, dilukis oleh Vincenzo Foppa (fresco[[fresko]] tahun 1464]]
Cicero lahir pada [[3 Januari]] [[106 SM]] di Arpinum (sekarang bernama [[Arpino]]), sebuah kota yang berjarak ± 70 mil sebelah tenggara [[Roma]], [[Italia]].<ref name="Rowe et al"> Christoper Rowe, Malcolm Schofield, Simon Harrison, and Melissa Lane., Sejarah Pemikiran Politik Yunani Romawi, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001, Hal. 562-608</ref> Ia meninggal pada [[7 Desember]] [[43 SM]]).<ref>{{en}} {{cite web|url=http://answers.com/topic/cicero|title=Cicero|format=html|accessdate=2012-09-9}}</ref> Ayah Cicero adalah seorang tuan tanah dan pejabat [[publik]] Romawi.<ref name="Rowe et al"/> Oleh karena itu, Cicero dapat mengakses pendidikan di [[Roma]], yaitu di bawah bimbingan Marcus Licinius Crassus (seorang anggota senat atau disebut [[Konsul Romawi|Konsul]] tahun 95 SM), salah satu orator terbaik kala itu.<ref name="Rowe et al"></ref>
Sebagai seorang muda, Cicero langsung mendekatkan diri dengan aliran filsafat besar yang berkembang waktu itu: [[Stoikisme]], [[Epikureanisme]], dan para filsuf dari [[Akademi Platonik|Akademi]].<ref name="Long">{{en}}A.A Long., Hellenistic Philosophy,Los Angeles: University of California Press, 1974, Hal. 109, Hal, 229-231</ref> Dia belajar filsafat di bawah Epikurean Phaedrus (140-70 SM); belajar Stoikisme dari Diodotus († 60 SM) dan [[Posidonius]] di [[Rhodes]], kemudian belajar di Akademi di bawah Phillo dari Larissa (160-80 SM) dan Antiochus dari Ascalon di [[Athena]].<ref name="Rowe et al"></ref><ref name="the"/> Jadi, Cicero belajar dari empat aliran filsafat yang ada pada waktu itu.<ref name="the"/>
 
Cicero mampu mengkombinasikan ambisi filsafat retorika gaya Romawi dengan gaya [[Yunani]].<ref name="Long"></ref> Cicero kemudian belajar sembari melakukan banyak sekali aktivitas politik, hingga pada tahun 45 SM pada usianya yang ke-60, filsafatnya benar-benar mencapai keluasan dan puncak kematangan.<ref name="Long"></ref><ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995, Hal. 123-124</ref>
Dengan pendampingan sepupunya, Q.Quintus Mucius Ascaevola, sang pontifex (imam) (pernah menjadi konsul tahun 117 SM), Cicero bertumbuh menjadi seorang yang menaruh hormat kepada konservatisme nilai-nilai moderat dalam [[politik]].<ref name="Rowe et al"></ref>
 
===Karya-karya Cicero===
Baris 53 ⟶ 57:
Secara personal, Cicero adalah orang yang sangat cerdas dalam ber[[nalar]], bahkan mampu memakai peristiwa-peristiwa dalam hidupnya sebagai pemacu karya-karya filsafatnya.<ref name="Long"></ref> Bukan hanya alasan personal yang membuat ia merampungkan sejumlah karya, namun kutipan dari ''de Natura'' berikut memperlihatkan keprihatinannya yang lain<ref name="Long"></ref>,
 
{{Cquote|Jika ada yang terheran-heran mengapa aku mempercayakan setiap refleksi menjadi tulisan pada tahap hidup saya ini, aku dapat menjawabnya secara sederhana.<ref name="Long"></ref> Tanpa aktivitas publik yang aku tanggung (jabatan atau tugas resmi kemasyarakatan), dan dalam situasi politik diktatorial yang tak terelakkan, aku berpikir bahwa tindakan patriotisme dengan menjelaskan secara rinci filsafat kepada para sesama warga negara sebagai tindakan evaluasi yang sungguh-sungguh kepada negara terhormat dan suci, yaitu demi sebuah ekspresi subjek (warga negara) yang luhur melalui literatur Latin.|4=[[Cicero]]}}
 
Di akhir masa hidupnya, Cicero dalam bidang [[etika]] mengkritik tradisi doktrin [[Epikuros]], [[Stoikisme]], dan Peripatetik (pengikut [[Aristoteles]]) dalam karya ''On Ends'', yang bicara tentang pandangan mereka terhadap [[kematian]], [[penderitaan]], dan [[emosi]] yang tidak masuk akal.<ref name="Audi"></ref> Kemudian dalam pandangan tentang kebahagiaan, Cicero menulisnya dalam karya ''Tusculan Disputations''.<ref name="Audi"></ref> Pada masa akhir hidupnya dalam karya ''On Duties'', Cicero berpijak pada prinsip StoaStoikisme.<ref name="Audi"></ref> Pada akhirnya, Cicero berseberangan dengan pandangan filsafat [[Epikureanisme]].<ref name="Edw"/>
 
===Karir Politik===
[[Berkas:Maccari-Cicero.jpg|thumb|200px|left|''Cicero Denounces Catiline'' (Cicero mencela Catilina), (fresko) dilukis oleh Cesare Maccari, 1882–88]]
Cicero remaja pertama kali bekerja sebagai auditor dari Phillo di Akademi.<ref name="Addler"/> Karena bakat dan karakter Cicero yang baik, ia kemudian diminati oleh sekolah Mucii, sebuah tempat yang melahirkan banyak negarawan dan pemimpin yang duduk di senat.<ref name="Addler"/> Di sana ia belajar [[hukum]].<ref name="Addler"/> Kemudian ia menjadi tentara di bawah Sulla dalam [[Perang Sosial (91–88 SM)|Perang Marsi]].<ref name="Addler"/> Pada tahun 89-82 SM, Cicero menjadi anggota [[militer]]tentara di bawah Pompeius Strabo (ayah dari [[Pompeius]]) dan menunjukkan kemampuannya di pengadilan dalam pembelaannya untuk Quintius (81 SM).<ref name="the"/> Disusul dengan kesuksesannya dalam pembelaannya kepada Sextus Roscius terkait tuduhan pembunuhan keluarga (80 atau awal 79 SM), semakin mengugukuhanmengukuhan Cicero dalam bidang hukum kepada publik.<ref name="the"/> Ia kemudian bekerja sebagai petugas pemerintahan (quaestor[[kuestor]]) yang berkantor di [[Sisilia]] Barat.<ref name="the"/> Kemudian Cicero berganti tugas menjadi pretor.<ref name="the"/>
[[File:Assassinat de Cicéron.jpg|thumb|Kematian Cicero (lukisan di [[Perancis]], Abad 15 M).]]
Sebagai ''praetor''[[pretor]] (satu tingkat di bawah [[Konsul Romawi|konsul]]), Cicero menyuarakan [[pidato]] politiknya pertama kali pada tahun 66 SM dalam rangka melawan [[Catullus]] dan kepemimpinan Optimates yang merupakan orang konservatif di dewan senat Romawi, ia berunding dengan perintah Pompeius dalam rangka melawan [[Mitharades]], raja [[Pontus]].<ref name="the"/> Kedekatan Cicero dengan Pompeius menimbulkan kebencian Marcus Licinius Crassus, namun justru menjadikannya semakin populer sehingga pada tahun 63 SM ia diangkat sebagai konsul.<ref name="the"/>
 
Sebagai konsul, prestasi Cicero semakin melejit karena prestasinya menggagalkan komplotan Lucius Sergius Catilina yang melakukan konspirasi menggulingkan Republik Romawi dengan maksud menggantinya dengan sistem [[aristokrasi]].<ref name="Ens"/><ref name="Cataline2007book">{{cite book| last = Winningham| first = Brandon| title = Catiline| date = March 19, 2007| origyear = 2007| publisher = iUniverse, Inc. | isbn = 978-0-595-42416-0}}</ref> Setelah [[Julius Caesar]] meninggal pada tahun 44 SM, Cicero memihak [[Augustus|Octavianus]] melawan [[Markus Antonius|Antonius]] dengan pidato-pidatonya yang tajam, antara lain "Phillipacea".<ref name="Ens"/> Setelah terbentuk sebuah pemerintahan dengan tiga orang kuat di dalamnya yang dijuluki ''triumvirs''<ref name="britann">[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/336835/Marcus-Aemilius-Lepidus| Biografi Marcus Aemilius Lepidus] diakses 23 Juni 2014</ref>, bersama Marcus Aemilius Lepidus, Antonius menuntut Cicero bunuh dengan cara dipenggal.<ref name="Ens"/> Walapun Cicero melarikan diri, namun tetap berhasil dibunuh dalam pelariannya.<ref name="Ens"/>