Kabupaten Kerinci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k Suntingan 129.125.103.208 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh FR3dDy
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Kabupaten Kerinci''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[Provinsi]] [[Jambi]]. Luas wilayahnya 4.200 km² dengan populasi 300.000 jiwa. Ibu kotanya ialah [[Sungai Penuh, Kerinci|Sungai Penuh]]. Sebagai kabupaten dengan wilayah terkecil di Propinsi Jambi (diluar Kota Jambi), Kerinci adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terpadat.
 
'''Kabupaten Kerinci''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[Provinsi]] [[Jambi]]. Luas wilayahnya 4.200 km² dengan populasi 300.000 jiwa. Ibu kotanya ialah [[Sungai Penuh, Kerinci|Sungai Penuh]]. Sebagai kabupaten dengan wilayah terkecil di Propinsi Jambi (diluar Kota Jambi), Kerinci adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terpadat.
 
<gallery>
Berkas:Contoh.jpg|Judul1
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
</gallery>
== Nama Kerinci ==
 
Baris 10 ⟶ 8:
 
Awalnya ‘Kerinci’ adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada disekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (“Kurinchai” atau “Kunchai” atau “Kinchai” dalam loghat asli), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
 
 
== Geografis ==
 
Luas Kabupaten Kerinci berkisar kurang lebih 4.200 km<sup>2</sup>. Lebih setengahnya (51,18%) termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Kabupaten Kerinci berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Barat), Kabupaten Merangin (Selatan), Kabupaten Bungo (Timur), dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Utara).
 
Kabupaten Kerinci terletak di deretan pegunungan Bukit Barisan, ketinggiannya bervariasi antara 700 m - 3.805 m di atas permukaan laut. Puncak tertinggi adalah Gunung Kerinci (3.805 m), gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia. Titik terendah berada pada kawasan Muara Imat, perbatasan antara Kabupaten Kerinci dengan Kabupaten Merangin. Temperatur udara rata-rata berkisar 18° - 24° Celcius.
 
Kondisi tanahnya adalah podsolik, alluvial, dan latosol. Sehingga sangat sesuai utnuk digunakan sebagai lahan pertanian palawija dan perkebunan. Dengan kondisi tanahnya yang subur, Kerinci adalah penghasil utama beras dan sayur-sayuran untuk kebutuhan Propinsi Jambi.
 
== Sejarah Kerinci ==
 
Berdasarkan penelitian para antropologis, nenek moyang orang Kerinci adalah generasi pertama imigran yang masuk ke pulau Sumatera. Kaum imigran ini dikelompokkan sebagai Proto-Melayu. Menurut Tambo Alam Minangkabau, Daerah Rantau Pesisir Barat (Pasisie Barek) pada masa Kerajaan Alam Minangkabau meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatra bahagian tengah mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku Pariaman, Padang, Bandar Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko (Bengkulu) dan Kerinci. Dengan demikian Kerinci merupakan daerah Minangkabau.
 
Walaupun banyak dipengaruhi oleh adat dan budaya Minangkabau, Kerinci secara resmi tidak termasuk dan tunduk kepada Kerajaan Minangkabau. Kerinci adalah wilayah yang merdeka dan berdiri sendiri dari kekuasaan Kerajaan Minangkabau maupun Kerajaan Melayu-Jambi. Karena letaknya, Kerinci berfungsi sebagai daerah pembatas antara wilayah Kerajaan Minangkabau dan Kerajaan Melayu-Jambi sehingga menghindari terjadinya peperangan antara dua kerajaan tersebut.
 
Sebelum masuknya penjajah Belanda, Kerinci adalah wilayah yang diperintah secara kolektif oleh empat orang pemimpin yang disebut Depati Empat Alam Kerinci. Masing-masing Depati mempunyai wilayah sendiri tetapi bergabung membentuk semacam negara federasi yang disebut Kerinci.
Kerinci termasuk diantara daerah yang paling akhir dikuasai penjajah Belanda. Selain karena kondisi alamnya yang bergunung-gunung sehingga sulit ditembus, juga karena perlawanan sengit dari masyarakat Kerinci pada waktu itu.
 
Kerinci baru jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1903 setelah berakhirnya Perang Kerinci yang dipimpin oleh Depati Parbo. Depati Parbo kemudian dibuang ke Manando, tetapi setelah beberapa tahun diijinkan kembali ke Kerinci dan meninggal dunia di Kerinci. Untuk mengenang jasa Depati Parbo, namanya diabadikan sebagai nama bandar udara di Kerinci.
 
Pada waktu Indonesia merdeka, Sumatra bahagian tengah mulai dipecah menjadi 3 provinsi:
Baris 54 ⟶ 36:
 
Ada lebih dari 30 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci. Seperti pengucapan 'Anda', di Desa Lempur (Kec. Gunung Raya) diucapakan dengan 'Kaya' sedangkan di Kec. Sungai Penuh diucapakan dengan 'Kayo'. Perbedaan dialek ini juga ditandai dengan dengan perbedaan budaya yang ada di masing-masing desa di Kerinci.
 
 
 
{{Kabupaten Kerinci}}