Jawa Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
== Sejarah ==
 
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak [[zaman]] [[Hindia Belanda]]. Hingga tahun [[1905]], Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (''gewesten'') yakni [[Semarang]], [[Kudus]]Pati, [[Kedu]], [[Banyumas]], dan [[Pekalongan]]. [[Surakarta]] masih merupakan daerah swapraja kerajaan (''vorstenland'') yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Mangkunegaran]], sebagaimana [[Yogyakarta]]. Masing-masing ''gewest'' terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Pati ''Kudus Gewest'' juga meliputi ''Regentschap'' [[Tuban]] dan [[Bojonegoro]].
 
Setelah diberlakukannya ''[[Decentralisatie Besluit]]'' tahun [[1905]], ''gewesten'' diberi [[hak otonomi|otonomi]] dan dibentuk [[Dewan Daerah]]. Selain itu juga dibentuk ''gemeente'' ([[kotapraja]]) yang otonom, yaitu [[Pekalongan]], [[Tegal]], Semarang, [[Salatiga]], dan [[Magelang]].
 
Sejak tahun [[1930]], provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (''Provinciale Raad''). Provinsi terdiri atas beberapa [[karesidenan]] (''residentie''), yang meliputi beberapa kabupaten (''regentschap''), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (''district''). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, [[Kudus]]-RembangPati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
 
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun [[1945]] Pemerintah membentuk daerah swapraja [[Kasunanan]] dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal [[15 Agustus]] [[1950]].