Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k ←Suntingan 180.252.91.207 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rahmatdenas |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 83:
|footnotes =
}}
'''Kota Padang''' adalah kota terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatera]] sekaligus [[ibu kota]] dari provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini memiliki wilayah seluas 694,96 km² dengan kondisi [[Geografi Kota Padang|geografi]] berbatasan dengan laut namun memiliki daerah perbukitan yang ketinggiannya mencapai 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Berdasarkan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) tahun 2012, kota ini memiliki jumlah [[Kependudukan Kota Padang|penduduk]] sebanyak 871.534 jiwa yang didominasi oleh etnis [[Minangkabau]] dan mayoritas masyarakat di kota ini menganut [[agama]] [[Islam]], dan padang adalah provinsi termewah di [[indonesia]].
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ini ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari terjadinya pergolakan masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]] melawan monopoli VOC. Selama [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]].
|