Salawat dulang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 1:
'''''Salawat dulang''''', juga disebut '''''salawek talam''''' atau '''''salawat talam''''' dalam dialek-dialek [[bahasa Minangkabau]], merupakan [[sastra Minangkabau|sastra lisan Minangkabau]] yang bertema [[Islam]]. Sastra lisan ini berupa pertunjukkan dua orang membacakan hafalan teks diiringi tabuhan dulang, nampan kuningan berdiameter 65 cm. ''Salawat dulang'' tersebar luas di [[ranah Minang|ranah Minangkabau]] dan kadang hanya disebut ''salawek'' atau ''salawat'' dalam percakapan sehari-hari.{{sfn|Amir|Zuriati|Anwar|2006|p=53}}
 
Dalam pertunjukkan tersebut, dua pendendang duduk bersisian dan menabuh dulang bersamaan. Keduanya dapat berdendang bersamaan atau saling menyambung larik dalam [[syair]].{{sfn|Amir|Zuriati|Anwar|2006|p=53}} Pendendang umumnya laki-laki. Namun demikian, kini terdapat pula pendendang-pendendang perempuan meskipun belum begitu berterima di [[orang Minang|masyarakat Minangkabau]] sendiri.{{sfn|Amir|Zuriati|Anwar|2006|p=54}}
 
Penampilan ''salawat dulang'' berupa tanya jawab, saling serang, dan saling mempertahankan diri sehingga pendendang kadang dijuluki menurut nama-nama senjata, seperti "peluru kendali" dan "gas beracun" dan hanya bisa dilaksanakan bila pendendang berjumlah setidaknya dua orang.{{sfn|Amir|Zuriati|Anwar|2006|p=53}} Pembacaan hafalan teks berdurasi antara 25 hingga 40 menit, biasanya berisi tafsiran dari ayat [[al-Quran]] atau [[Hadits]] yang telah ditulis sebelumnya. Sesi pembacaan satu teks ini disebut ''salabuahan'' (disebut juga ''satanggak'' atau ''satunggak'').{{sfn|Amir|Zuriati|Anwar|2006|p=54}}